Skripsi
ADOPSI TEKNOLOGI BUDIDAYA KARET PADA PETANI KARET RAKYAT DI KELURAHAN TANJUNG BATU KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
Rendahnya produktivitas karet rakyat yang dialami oleh petani karet rakyat yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Batu, ternyata telah menimbulkan sebuah fenomena yakni kurangnya pengetahuan dari petani untuk mengadopsi teknologi budidaya karet yang baku. Dari fenomena tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana adopsi teknologi budidaya karet yang dilakukan petani karet rakyat di Kelurahan Tanjung Batu, dan untuk mengetahui faktor apa saja menjadi pendorong dan penghambat petani karet rakyat di Kelurahan Tanjung Batu melakukan adopsi teknologi budidaya karet. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang mendalam mengenai adopsi teknologi budidaya karet pada petani karet rakyat, dan faktor apa saja yang menjadi pendorong dan penghambat petani karet rakyat didalam melakukan adopsi teknologi budidaya karet. Pengumpulan data dilakukan dengan persiapan memasuki penelitian (getting-in), ketika berada di lokasi (getting-along) yaitu wawancara dengan informan, persiapan keluar penelitian (getting-out) pada tahap ini proses pengumpulan data dihentikan karena tidak ada jawaban baru lagi di lapangan. Berdasarkan temuan peneliti di lapangan ternyata produktivitas karet pada petani karet rakyat yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Batu itu beragam bekisar antara 155 kg - 295 kg per hektar per bulannya dengan hasil ini masih tergolong rendah karena menurut Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Tanjung Batu idealnya produktivitas karet rakyat itu mencapai 346 kg per hektar per bulannya. Ini dikarenakan kebanyakan petani karet rakyat di Kelurahan Tanjung Batu belum sepenuhnya mengadopsi teknologi budidaya karet. Proses adopsi teknologi budidaya karet pada petani karet rakyat yaitu dengan mengetahui, kesadaran, perhatian, penilaian, percobaan, konfirmasi dan selanjutnya mengadopsi. Dilihat dari faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat petani karet rakyat melakukan adopsi teknologi budidaya karet. Ternyata ada 5 faktor pendorong dan penghambat, faktor penghambat tersebut antara lain ekonomi dan faktor pengalaman sedangkan faktor pendorong yaitu faktor pengetahuan atau wawasan, faktor kecocokan atau kesesuaian kondisi lingkungan, dan faktor aktifitas Penyuluh Pertanian (PPL).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1107002759 | T52698 | T526982011 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available