Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN KARAKTERISTIK BATUBARA PROVINSI JAMBI, SUMATERA SELATAN DAN BENGKULU UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA MELALUI RADIASI GELOMBANG MIKRO
Batubara merupakan sumber energi yang dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia untuk berbagai macam kegunaan diantaranya sebagai pembangkit tenaga listrik, bahan bakar pembuatan semen dan produksi baja serta kegiatan industri lainnya. Pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar dipengaruhi ukuran kualitas batubara. Kandungan air pada batubara dengan nilai tinggi akan mengurangi efisiensi pembakaran, batubara dengan kandungan ash tinggi menyebabkan terjadinya slagging dan fouling sedangkan kandungan sulfur yang tinggi menyebabkan korosi pada boiler. Permasalahan- permasalahan yang terjadi dalam pemanfaatan batubara tersebut dapat diatasi dengan teknik-teknik yang telah diteliti dapat meningkatkan kualitas batubara khususnya penurunan moisture. Moisture batubara dapat diturunkan salah satunya adalah dengan memberikan radiasi gelombang mikro pada batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakeristik batubara awal dan kualitas batubara setelah dilakukan radiasi gelombang mikro pada kondisi aktual dan jenuh air serta hasil readsorpsi untuk peringkat batubara lignit, sub-bituminus dan bituminus. Batubara berasal dari Provinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Daya yang digunakan pada penelitian ini yaitu 720W, 810W dan 900W dengan ketebalan batubara 9 cm, 11 cm dan 13 cm serta ukuran batubara < 50 mm. Hasil penelitian diperoleh karakteristik awal dalam kondisi aktual pada batubara Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu diperolah total moisture (ar) 45.04%, 28.60% dan 3.45% dengan nilai gross calorific value (ar) yaitu 3577 Kkal/Kg, 4869 Kkal/Kg dan 6398 Kkal/Kg sedangkan analisis karakteristik batubara awal dan kondisi jenuh air pada batubara Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu diperoleh total moisture 52.85%, 38.70% dan 17.32% dengan nilai gross calorific value (ar) yaitu 3086 Kkal/Kg, 4243 Kkal/Kg dan 5458 Kkal/Kg. Setelah dilakukan radiasi gelombang mikro, batubara Jambi memiliki rata-rata penurunan total moisture 31,36 % - 40.66% dan kenaikan kalori sebesar 2011 Kkal/Kg – 2613 Kkal/Kg, Sample batubara Sumatera Selatan memiliki rata-rata penurunan total moisture 19.76% - 28.66 % dan kenaikan kalori sebanyak 1275 Kkal/Kg - 1893 Kkal/Kg, sedangkan sample batubara Bengkulu memiliki penurunan total moisture 0.85 % - 15.12% dan kalori batubara naik sebanyak 43 Kkal/Kg - 928 Kkal/Kg. Penyerapan kembali moisture pada batubara Jambi kondisi aktual mengakibatkan kenaikan kalori batubara menjadi 1580 Kkal/Kg – 1681 Kkal/Kg, batubara Sumatera Selatan mengalami kenaikan kalori menjadi 803 Kkal/Kg – 867 Kkal/Kg, hal sebaliknya terjadi pada batubara Bengkulu yang mengalami penurunan kalori akibat reabsopsi menjadi 86 Kkal/Kg – 160 Kkal/Kg sedangkan penyerapan kembali moisture pada batubara Jambi kondisi jenuh air mengakibatkan kenaikan kalori batubara menjadi 1758 Kkal/Kg – 1809 Kkal/Kg,batubara Sumatera Selatan mengalami kenaikan kalori menjadi 800 Kkal/Kg – 867 Kkal/Kg, hal sebaliknya terjadi pada batubara Bengkulu yang mengalami penurunan kalori akibat reabsopsi menjadi 202 Kkal/Kg – 295 Kkal/Kg.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2007001405 | T38162 | T381622020 | Central Library (REFERENSI) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available