Text
KAJIAN INFEKSI INANG GANDA Ganoderma boninense PADA BIBIT KELAPA SAWIT Elaeis guineensisDAN TANAMAN TALAS JEPANG Colocasia esculenta Var. antiquorumMENGGUNAKAN SUMBER INOKULUM PADA KAYU KARET DENGAN UKURAN BERBEDA
Penyakit utama tanaman kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma boninensePenyakit ini membunuh tanaman kelapa sawit dan menyebabkan kerugian di Asia Tenggara sebesar US $ 500 juta per tahun menyebabkan kematian tanaman sampai lebih dari 80% dari seluruh populasi kelapa sawit di Indonesia, jamur ini tidak hanya menyerang tanaman kelapa sawit pada tahap produksi saja tetapi juga dapat menyerang pada tahap pembibitan G.boninense dapat menular lewat tanah (soil-borne disease) pada umumnya penyakit tular tanah berkembang lambat,selain menyebar lewat tanah G.boninense dapat menyebar lewat udara (air-borne disease). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infeksi inang ganda G. boninense pada bibit kelapa sawit dan Talas Jepang menggunakan sumber inokulum kayu karet dengan ukuran berbeda terhadap penyakit dan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok(RAKF) dengan 5 ulangan.Faktor A adalah tanaman inang yang terdiri dari 3 taraf yaitu inang ganda sawit + Talas Jepang (S+TJ), inang tunggal (sawit) dan Talas Jepang (TJ). Faktor B ukuran inokulum yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 cm3 (tanapa inokulum atau control), 60 cm3 (1/4 BKK dikoloni G. Boninense), 120 cm3 (1/2 BKK dikoloni G. Boninense),120 cm3 (1/2 BKK dikoloni G. Boninense). Inokulasi G. Boninense yang dilakukan 3 bulan terakhir pada inang ganda (Kelapa sawit dan Talas jepang) belum ditemukannya gejala penyakit busuk pangkal batang pada bagian atas tanaman kelapa sawit, tetapi setelah 3 bulan dan kelapa sawit di bongkar dan ditemukannya gejala pada bagian dalam akar kelapa sawit yaitu terjadinya nekrosis di dalam akar. Persentase jumlah akar dan persentae panjang akar yang terinfeksi yaitu tanaman inang ganda memiliki persentase jumlah dan panjang akar yang lebih besar dari pada tanaman inang tunggal, tetapi pada inang ganda tanaman kelapa sawit lebih banyak terinfeksi dari pada tanaman Talas Jepang. Pada Tanaman inang ganda talas jepang tidak terlalu menghambat tinggi dan luas daun kelapa sawit, tetapi inokulum yang berukuran kecil dapat menghambat tinggi dan luas daun tanaman kelapa sawit.Tanaman inang ganda menyebabkan pelapukan kayu yang hampir tinggi dari tanaman inang tunggal. Tubuh buah G. boninense hanya tumbuh ditanaman inang tunggal (Talas Jepang), tetapi tubuh buah muncul di BKK bukan di Tanaman Inang. Inokulasi G. boninense secara bersamaan pada bibit kelapa sawit dan Talas Jepang menyebabkan infeksi secara bersamaan pada (Infeksi inang ganda) kedua inang tersebut. G. boninense lebih menyukai menginfeksi pada akar kelapa sawit dibandingkan infeksi pada talas Jepang. inokulum berukuran besar menyebabkan infeksi lebih besar dan menyebabkan hambatan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Pelapukan kayu inokulum Ganoderma lebih cepat jika pada infeksi inang ganda tumpangsari dengan talas jepang .Tumpang sari selama 4 bulan bibit kelapa sawit dan Talas Jepang tidak mempengaruhi pertumbuhan. KATA KUNCI:G. boninense, Kelapa Sawit, Talas Jepang
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2007001107 | T41430 | T414302020 | Central Library (REFERENCES) | Available |
No other version available