0.05) against the sendayan grass and bento rayap grass. The conclusion of this study showed that the NDF degradation pattern in purun tikus grass shows the best degradation pattern compared to sendayan grass and bento grass grass with the degradation pattern of each of these values. The highest rate of NDF degradation in 48 hours was purun tikus grass. Keywords: degradation pattern, neutral detergent fiber, pampangan swamp buffalo and In Sacco. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola degradasi Neutral Detergent Fiber (NDF) tiga rumput rawa pada kerbau rawa pampangan berfistula dengan teknik in sacco. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juni 2020 di Laboratorium dan Kandang Percobaan Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Ternak yang digunakan adalah seekor kerbau rawa Pampangan betina berfistula. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan (Sendayan (Rhynchospora corymbosa), Purun Tikus (Eleocharis dulcis), Bento Rayap (Leersia hexandra)) dan 3 ulangan. Degradasi diukur dengan menggunakan teknik in sacco.Variabel yang diukur adalah persentase kehilangan Neutral Detergent Fiber untuk menghitung fraksi a, b, c dan pola degradasi NDF 48 jam. Untuk menghitung degradasi pakan pada waktu “t” digunakan persamaan eksponensial P = a + b (1-exp-ct). Hasil penelitian menunjukkan pola degradasi NDF rumput purun tikus tidak berbeda (P>0.05) terhadap rumput sendayan dan rumput bento rayap. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pola degradasi NDF pada rumput purun tikus menunjukkan pola degradasi terbaik dibandingkan dengan rumput sendayan dan rumput bento rayap dengan pola degradasi pola degradasi NDF 48 jam (65.18%) dan laju degradasi NDF 48 jam terbaik adalah rumput purun tikus. Kata Kunci : pola degradasi, neutral detergent fiber, kerbau rawa dan in sacco" />