The Sriwijaya University Library

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Login
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BATUN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Skripsi

HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BATUN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

AGUSTIN, DEVANNY - Personal Name;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menempati posisi pertama dalam 10 kelompok penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Insidensi ISPA di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun pada tahun 2016 sebesar 29,6% per 1.000 balita menjadi 47,8% per 1000 balita pada tahun 2018. Kondisi lingkungan fisik rumah merupakan faktor risiko terjadinya ISPA. Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi lingkungan yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri penyebab ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional, sampel diambil menggunakan teknik Cluster Sampling dan untuk menentukan jumlah unit sampel pada setiap cluster menggunakan Proportional. Jumlah sampel sebanyak 106 balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis data dilakukan secara bertahap yakni analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat jenis regresi logistik ganda model prediksi. Hasil menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif (p-value 0,001), kepadatan hunian rumah (p-value 0,000), luas ventilasi (p-value 0,000), kelembaban (p-value 0,001), intensitas pencahayaan alami (p-value 0,000), suhu ruangan (p-value 0,000), jenis lantai (p-value 0,000), jenis dinding (p-value 0,000) dan keberadaan plafon (p value 0,000) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tidak terdapat hubungan antara usia balita (p-value 0,132) dan jenis kelamin (p-value 0,834) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dapat disimpulkan dari hasil analisis multivariat bahwa variabel kepadatan hunian rumah merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun dengan PR = 5,721 artinya balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang tidak memenuhi syarat berisiko memiliki peluang 5,721 kali lebih tinggi untuk menderita ISPA dibandingkan dengan balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang memenuhi syarat setelah dikontrol oleh variabel luas ventilasi dan suhu ruangan. Peneliti menyarankan agar masyarakat menerapkan PHBS, membersihkan rumah dan mempunyai kebiasaan membuka jendela setiap hari. Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menempati posisi pertama dalam 10 kelompok penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Insidensi ISPA di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun pada tahun 2016 sebesar 29,6% per 1.000 balita menjadi 47,8% per 1000 balita pada tahun 2018. Kondisi lingkungan fisik rumah merupakan faktor risiko terjadinya ISPA. Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi lingkungan yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri penyebab ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional, sampel diambil menggunakan teknik Cluster Sampling dan untuk menentukan jumlah unit sampel pada setiap cluster menggunakan Proportional. Jumlah sampel sebanyak 106 balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis data dilakukan secara bertahap yakni analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat jenis regresi logistik ganda model prediksi. Hasil menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif (p-value 0,001), kepadatan hunian rumah (p-value 0,000), luas ventilasi (p-value 0,000), kelembaban (p-value 0,001), intensitas pencahayaan alami (p-value 0,000), suhu ruangan (p-value 0,000), jenis lantai (p-value 0,000), jenis dinding (p-value 0,000) dan keberadaan plafon (p value 0,000) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tidak terdapat hubungan antara usia balita (p-value 0,132) dan jenis kelamin (p-value 0,834) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dapat disimpulkan dari hasil analisis multivariat bahwa variabel kepadatan hunian rumah merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Batun dengan PR = 5,721 artinya balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang tidak memenuhi syarat berisiko memiliki peluang 5,721 kali lebih tinggi untuk menderita ISPA dibandingkan dengan balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan hunian rumah yang memenuhi syarat setelah dikontrol oleh variabel luas ventilasi dan suhu ruangan. Peneliti menyarankan agar masyarakat menerapkan PHBS, membersihkan rumah dan mempunyai kebiasaan membuka jendela setiap hari.


Availability
Inventory Code Barcode Call Number Location Status
2007001236T43739T437392020Central Library (Referens)Available but not for loan - Not for Loan
Detail Information
Series Title
-
Call Number
T437392020
Publisher
Inderalaya : Fak. Kesehatan Masyarakat., 2020
Collation
xiv, 65 hlm+lamp,; ill.; 29 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
616.230 7
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
ISPA pad BALITA
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
MURZ
Other version/related

No other version available

File Attachment
  • HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BATUN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Comments

You must be logged in to post a comment

The Sriwijaya University Library
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search