Skripsi
MODEL INTENSI BERWIRAUSAHA DI PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA, PALEMBANG)
Studi ini berdasarkan fenomena berwirausaha yang dalam beberapa tahun terakhir mulai mengambil alih pandangan lama tentang lulus sekolah/ kuliah harus menjadi pegawai, generasi muda saat ini yang dikenal sebagai generasi milenial mulai tertarik untuk mendirikan usaha sendiri. Maka dari itu sudah sepantasnya generasi muda diberikan bekal mengenai kewirausahaan. Pentingnya mempelajari kewirausahaan, sehingga berwirausaha dapat menjadi pilihan karir bagi lulusan perguruan tinggi apabila di dalam diri mahasiswa telah tercipta jiwa dan intensi berwirausaha. Seberapa tinggi intensi mahasiswa menjadi wirausahawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itulah perlu diketahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi intensi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah need for achievement berpengaruh terhadap intensi berwirausaha? (2) apakah locus of control berpengaruh terhadap intensi berwirausaha? (3) apakah risk taking propensity berpengaruh terhadap intensi berwirausaha? (4) apakah pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap sikap berwirausaha? (5) apakah pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap intensi berwirausaha? (6) apakah pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap intensi berwirausaha melalui sikap berwirausaha? (7) apakah lingkungan berwirausaha berpengaruh terhadap intensi berwirausaha? (8) apakah norma subjektif berpengaruh terhadap sikap berwirausaha? (9) apakah norma subjektif berpengaruh terhadap intensi berwirausaha? (10) apakah norma subjektif berpengaruh terhadap intensi berwirausaha melalui sikap berwirausaha? (11) apakah sikap berwirausaha berpengaruh terhadap intensi berwirausaha? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) di Universitas Sriwijaya tahun 2017 dan 2018 sebanyak 432 orang. Sampel sebanyak 208 orang dengan menggunakan simple random sampling. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deduktif dengan metode kuantitatif eksplanatori serta analisis data menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian mengungkapkan, (1) need for achievement tidak berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. (2) locus of control tidak berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. (3) risk taking propensity tidak berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. (4) pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap sikap berwirausaha. (5) pendidikan kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. (6) pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap intensi berwirausaha melalui sikap berwirausaha. (7) lingkungan berwirausaha berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. (8) norma subjektif berpengaruh terhadap sikap berwirausaha. (9) norma subjektif berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. (10) norma subjektif berpengaruh terhadap intensi berwirausaha melalui sikap berwirausaha. (11) sikap berwirausaha berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi diantaranya: (1) Bagi pihak perguruan tinggi, penelitian ini sebagai masukan dan pertimbangan untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran kewirausahaan, yang tak hanya berdasarkan kepada teori semata, namun juga berorientasi kepada praktik kewirausahaan itu sendiri. Menggalakkan seminar kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan dengan menghadirkan narasumber dari komunitas pengusaha sukses, dan menciptakan jejaring sosial kewirausahaan yang bertujuan untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam berwirausaha. Diperlukan suatu sistem yang berkelanjutan dalam proses perekrutan peserta PMW. Begitu pula dengan tes kepribadian yang merujuk kepada indikator-indikator personality traits, diperlukan bagi para calon mahasiswa penerima bantuan Program Mahasiswa Wirausaha, agar kedepannya pemberian modal ini menjadi tepat sasaran serta dapat mengembangkan usaha secara berkelanjutan. (2) Bagi mahasiswa, agar dapat lebih aktif dalam mengikuti program-program kewirausahaan yang telah diberikan pemerintah dan institusi pendidikan, serta dapat mengikuti pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan program-program kewirausahaan khusus untuk generasi muda. (3) Bagi pemerintah, sosialisasi tentang pentingnya kewirausahaan sebagai salah satu alternatif pilihan pekerjaan selain menjadi pegawai perlu terus menerus dilakukan, disertai dengan konsultasi dalam mengelola pengembangan bisnis. Diperlukan juga dukungan modal bagi wirausaha pemula (nascent entrepreneur) salah satunya dengan memberikan kredit tanpa agunan dengan bunga kecil; mempermudah prosedur administrasi untuk pendirian suatu usaha; menciptakan iklim ekonomi yang kondusif. (4) Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat menganalisis karakteristik yang lebih luas yang dapat mencerminkan intensi berwirausaha pada universitas-universitas di Indonesia secara umum. Selain itu, penelitian lebih lanjut disarankan untuk memasukkan variabel-variabel lain seperti faktor demografi, faktor kemajuan teknologi, serta variabel-variabel yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha mahasiswa pada penelitian ini, yakni need for achievement, locus of control dan risk taking propensity yang telah dielaborasi secara khusus terkait intensi berwirausaha.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2007002030 | T31137 | T311372020 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available