Text
DISONANSI IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT MUSLIM TIONGHOA SUMATERA SELATAN
Interaksi berabad-abad antara masyarakat Tionghoa yang berasal dari daratan China dan masyarakat Pribumi dalam perdagangan telah membentuk satu tatanan interaksi yang unik sekaligus menyumbang terjadinya asimilasi budaya, namun sejarah panjang ini juga diwarnai oleh gejolak, konflik, dan beberapa kali pertumpahan darah. konflik tersebut tidak pernah terlepas dari kondisi politik dari kelompok yang berkuasa pada masanya. setelah era reformasi, identitas Tionghoa lepas dari represi budaya, sementara itu Islamisasi yang masif dalam tataran budaya mulai membawa banyak keturunan Tionghoa berpindah keyakinan menjadi Muslim. namun dalam beberapa kesempatan mereka dianggap masih merasakan adanya disonansi dalam identitasnya sebagai Tionghoa dan Muslim sekaligus, penelitian ini menggunakan teori disonansi kognitif Loen Festinger (1957) yang mencakup beberapa dimensi yaitu, Logical Inconsistency, Cultural mores, Opinion generality, Past experience. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis gambaran disonansi kognitif pada Masyarakat Muslim Tiomghoa di Sumatera Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan Snowball Sampling dengan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah Masyarakat Muslim Tionghoa di Sumatera Selatan yang berjumlah 4000 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 67 orang responden. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasilnya yang pertama bahwa masyarakat Muslim Tionghoa di Sumatera Selatan umumnya adalah mualaf yang berganti keyakinan, yang kedua ditemukan bahwa masyarakat Muslim Tionghoa masih mengalami disonansi terhadap identitas nasionalnya sendiri.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2007000755 | T38332 | T383322020 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available