Text
Pengaruh garam nacl terhadap uji oil recovery menggunakan biosurfaktan dari isolat pseudumonas aeruginosa dan pseudumonas citronellolis
Uji oil recovery minyak bumi telah dilakukan dengan mengunakan biosurfaktan
dari isolat bakteri indigen Pseudomonas aeruginosa, dan Pseudomonas
citronellolis yang telah berhasil diisolasi oleh penelitian sebelumnya yang
diperoleh dari Desa Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kedua bakteri ini bersifat toleran terhadap konsentrasi garam NaCl hingga 7,5 %.
Biosurfaktan dan kultur bakterinya disiapkan dengan variasi konsentrasi garam
NaCl 0%, 1,5%, 3%, 4,5%, 6%, 7,5% dan diuji kemampuan oil recoverynya dari
sludge yang telah terkontaminasi minyak bumi sebesar 28,19%. Hasil TPH
menunjukkan bahwa biosurfaktan dan kultur bakteri Pseudumonas aeruginosa
mampu menghasilkan oil recovery terbesar hingga 63,10% pada konsentrasi
garam NaCl 1,5%, sedangkan biosurfaktan dari kultur bakteri Pseudomonas
citronellolis mampu menghasilkan oil recovery terbesar hingga 79,46% pada
konsentrasi garam NaCl 6%. Hasil oil recovery optimal dari masing-masing
biosurfaktan dan kultur bakteri dianalisis dengan menggunakan metode gas
chromatography untuk mengetahui kelimpahan dan komponen penyusun minyak
bumi yang dapat terekstrak dengan menggunakan biosurfaktan berdasarkan waktu
retensinya. Dari hasil analisis GC dapat disimpulkan bahwa biosurfaktan mampu
melarutkan senyawa hidrokarbon rantai atom C22 dan rantai atom C10 - C14 hasil
degradasi dari kultur bakteri P. aeruginosa, sedangkan biosurfaktan mampu
melarutkan senyawa hidrokarbon rantai atom C10 - C14 hasil degradasi dari kultur
bakteri P. citronellolis.
No copy data
No other version available