Skripsi
TINDAK KRIMINALITAS MENGGUNAKAN SENJATA TAJAM DI KALANGAN REMAJA KOTA PALEMBANG (STUDI KASUS PELAKU TINDAK KRIMINALITAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PAKJO KELAS IIA)
Penelitian ini berjudul Tindak Kriminalitas Menggunakan Senjata Tajam Di Kalangan Remaja Kota Palembang (Studi Kasus Pelaku Tindak Kriminalitas Di Lembaga Pemasyarakatan Pakjo Kelas II A). Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mengenai pola tindak kriminalitas menggunakan senjata tajam di kalangan remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya tindak kriminalitas menggunakan senjata tajam di kalangan remaja kota Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola tindak kriminalitas menggunakan senjata tajam di kalangan remaja dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya tindak kriminalitas menggunakan senjata tajam di kalangan remaja kota Palembang. Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep kriminalitas sosial di kalangan remaja dan bentuk pelatihan bagi mahasiswa dalam aplikasi pengetahuan social di tengah masyarakat. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang tindak kriminalitas menggunakan senjata tajam di kalangan remaja di kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan unit analisis narapidana Lembaga Pemasyarakatan Pakjo kelas LIA Palembang yang dikenai sanksi akibat kasus penggunaan senjata tajam dan telah menjalani satu tahun masa hukuman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola tindak kriminalitas menggunakan senjata tajam terjadi dengan pola berdasarkan waktu, tempat dan motivasi. Senjata tajam dipergunakan pada rentang waktu antara pukul 08.00-10.00, 14.00-18.00 dan 20.00-06.00. Lokasi-lokasi dimana kegiatan ini sering dilakukan adalah di tempat berkumpul dengan teman-teman mereka, ketika berada di daerah musuh dan di tempat kerja. Motivasi yang mendasari terjadinya hal ini adalah karena adanya asumsi bahwa dengan membawa senjata tajam keamanan dan kenyamanan mereka akan lebih terjamin dalam hidup dan berkehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Senjata tajam bagi mereka dianggap sebagai pelengkap busana, maka dari itu senjata tajam dibawa kemana saja, kecuali kesekolah. Senjata tajam dianggap lebih penting lagi ketika mereka akan bertemu dengan pihak-pihak lain dan dalam proses interaksi tersebut terlibat sentimen-sentimen emosional. Hal ini biasanya berujung dengan bentrokan fisik dan berakhir dengan penusukkan (Tujah). Terjadinya tindak kriminalitas menggunakan senjata tajam di kalangan remaja tidak terlepas dari pengaruh keluarga, teman sebaya dan komunitas yang ada di sekitar pelaku. Keberadaan pihak-pihak yang terkait inilah yang kemudian memupuk kebiasaan ini menjadi sebuah perilaku yang dianggap sebagai sebuah cara untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam hidup dan berkehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat. Keluarga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembentukkan kebiasaan ini karena pola berpikir, norma dan nilai yang dianut oleh individu digariskan dciTma) keluarga. Keluarga dalam hal ini memberikan cerminan masyarakat ke dalam ruitoah-pada bentuk kebiasaan membawa senjata tajam yang dilakukan oleh anggota keluarga yang berjenis kelamin laki-laki seperti ayah dan kakak laki-laki. Lingkungan teman sebaya memberikan pengaruh karena mereka menjadi referensi utama selain keluarga ketika individu masuk ke lingkungan masyarakat. Komunitas sekitar individu memberikan sebuah legalisasi terhadap kebiasaan membawa dan menggunakan senjata tajam. Hal ini terlihat dari rendahnya kontrol yang dilakukan terhadap perilaku ini.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0707000862 | T51576 | T51576 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available