Text
Potensi fungi endofit tumbuhan kardia (bellucia pentamera naudin) sebagai penghasil senyawa antibakteri
Tumbuhan kardia (Bellucia pentamera Naudin) merupakan salah satu tumbuhan
dari famili Melastomataceae yang sering dimanfaatkan sebagai obat oleh
masyarakat etnis Meranjat karena terbukti dapat menyembuhkan beberapa
penyakit seperti sariawan pada bayi, mencegah infeksi, penurun demam, dan
sebagai obat cacing. Persebaran tumbuhan kardia masih sedikit sehingga dicari
metode lain untuk mendapatkan senyawa bioaktif, yaitu dengan mengisolasi fungi
endofitnya. Hal ini dikarenakan fungi endofit mampu menghasilkan senyawa yang
sejenis seperti tumbuhan inangnya. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan
dapat memiliki aktivitas antibakteri, antikanker, antioksidan, antifungi, dan
sebagainya. Penelitian ini betujuan untuk mengisolasi fungi endofit, mendapatkan
dan menguji senyawa metabolit sekundernya sebagai antibakteri, dan
mengidentifikasi fungi endofit.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan Januari 2017.
Sampel yang digunakan berupa batang dan daun dari tumbuhan kardia
(Bellucia pentamera Naudin). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya, Indralaya. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi,
isolasi dan pemurnian fungi endofit, produksi dan ekstraksi senyawa metabolit
sekunder, pengujian aktivitas antibakteri, penentuan nilai KHM, analisis KLT,
dan identifikasi fungi endofit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 9 isolat fungi endofit, 2 isolat dari
batang, dan 7 dari daun. Empat diantaranya, yaitu isolat DKJ1, DKJ3a, DKJ3c,
dan DKJ4 berpotensi kuat (persentase aktivitas >70%) sebagai antibakteri
terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, dan
Staphylococcus aureus. KHM ekstrak metabolit sekunder isolat fungi DKJ1
terhadap bakteri Salmonella typhi, Shigella dysenteriae berturut-turut, yaitu 3%
dan 1%. KHM ekstrak metabolit sekunder isolat fungi endofit DKJ3 terhadap
bakteri Shigella dysenteriae, yaitu 4%. KHM ekstrak metabolit sekunder isolat
fungi DKJ3a terhadap bakteri E. coli, S.aureus, Salmonella typhi,
Shigella dysenteriae berturut-turut 2%, 0,04%, 1%, dan 0,1%. KHM ekstrak
metabolit sekunder isolat fungi endofit DKJ3c terhadap bakteri S. aureus dan Shigella dysenteriae berturut-turut, yaitu 0,01% dan 4%. KHM ekstrak metabolit
sekunder isolat DKJ4 terhadap bakteri Shigella dysenteriae, yaitu 1%. Isolat fungi
DKJ1 teridentifikasi sebagai Aspergillus niger group, isolat fungi DKJ3c
teridentifikasi sebagai Aspergillus fumigatus group, dan isolat fungi DKJ3a dan
DKJ4 teridentifikasi sebagai Penicillium sp.
No copy data
No other version available