Text
Formulasi dan optimasi komposisi hpmc-e5 dan maltodekstrin sebagai fast dissolving film salbutamol sulfat dengan desain faktorial
Asma merupakan penyakit akibat adanya penyempitan bronkus dengan gejala
mengi dan sesak napas yang memiliki prevalensi 5-20% pada anak anak dan 10-25%
pada orang dewasa. Salbutamol sulfat sebagai bronkodilator dapat menjadi pilihan dalam
pengobatan namun memiliki onset ±30 menit untuk sediaan tablet. Fast dissolving film
salbutamol sulfat memiliki onset yang lebih cepat untuk segera mengatasi serangan asma
yang dapat diformulasikan menggunakan polimer HPMC-E5 dan maltodekstrin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HPMC-E5 dan
maltodekstrin terhadap keseragaman bobot, ketebalan, daya lipat, persen pemanjangan,
disintegrasi film, studi disolusi, tekstur dan stabilitas untuk formula optimum serta
interaksi kimia antara zat aktif dan eksipien menggunakan analisis FTIR. Formula
optimum didapatkan dengan metode desain faktorial 32 yang dapat memperkirakan efek
yang dominan dalam menentukan respon menggunakan Design-Expert® version 10.
Hasil penelitian membuktikan bahwa HPMC-E5 meningkatkan respon ketebalan, daya
lipat dan disintegrasi film namun menurunkan variasi bobot dan persen pemanjanganfilm.
Maltodekstrin meningkatkan respon ketebalan, disintegrasi dan variasi bobot film namun
menurunkan daya lipat dan persen pemanjanganfilm. Konsentrasi HPMC-E5 dan
maltodekstrin yang dibutuhkan untuk membentuk film yang optimum adalah 88 mg dan
100 mg sehingga menghasilkan film dengan karakteristik terbaik dengan disolusi yang
cepat. Film salbutamol sulfat dapat memperbaiki kestabilan dari zat aktif namun tidak
signifikan. Studi interaksi dengan FTIR menyatakan tidak adanya interaksi kimia antara
HPMC-E5, maltodekstrin, salbutamol sulfat, serta eksipien yang lain pada film yang
dapat menyebabkan terbentuknya gugus fungsi yang baru.
No copy data
No other version available