Text
Evaluasi kegiatan Well Stimulation dengan metode Matrix Acidizing di Well-63 dan Well-79 PT. Pertamina Ep Asset 2 Field Prabumulih
Turunnya laju produksi di suatu sumur dapat diakibatkan oleh banyak hal, salah satunya disebabkan karena adanya formation damage di dalam sumur. Formation damage yang terjadi dapat disebabkan karena aktivitas produksi ataupun komplesi di dalam sumur bahkan tidak jarang juga disebabkan karena terbentuknya scale di sekitar lubang formasi. Oleh karena itu diperlukan suatu cara atau metode yang dapat digunakan untuk mengembalikan lagi tekanan di suatu sumur agar dapat kembali normal, karena masalah ini akan sangat erat kaitannya terhadap cost yang diterima oleh perusahaan. Well stimulation merupakan metode perangsangan sumur yang bertujuan untuk mengembalikan permeabilitas dan porositas batuan, agar laju produksi di sumur dapat kembali normal. Evaluasi yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan terhadap kegiatan ini pun akan menggunakan banyak persamaan mulai dari laju produksi, nilai skin, productivity index dan juga kurva IPR. Itu semua bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang timbul setelah kegiatan well stimulation dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap struktur sumur yang dilakukan kegiatan matrix acidizing stimulation maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berhasil dilakukan. Hal ini terbukti dari meningkatnya laju produksi dan laju injeksi di kedua sumur di akhir bulan september 2014. Dimana laju produksi di well-63 yang sebelumnya hanya 90 bfpd, setelah dilakukan kegiatan matrix acidizing laju produksinya dapat mencapai 429 bfpd. Sedangkan untuk well-79 yang sebelumnya tidak dapat diinjeksikan fluida ke dalam formasi, setelah dilakukan kegiatan matrix acidizing stimulation maka laju injeksi sumur tersebut dapat mencapai 2258 bwpd.
No copy data
No other version available