Text
Evaluasi teknis geometri jalan angkut Overburden untuk mencapai target produksi 250.000 bcm/bulan di PT.Manambang Muara Enim Sumatra Selatan
PT. Manambang Muara Enim merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara di Indonesia yang aktivitas penambangannya dilakukan dengan sistem surface mining (tambang terbuka) yang meliputi kegiatan pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
Salah satu variabel yang mempengaruhi kegitan pengangkutan overburden adalah geometri jalan angkut. Geometri jalan angkut yang baik akan meningkatkan efektivitas kerja alat angkut. Alat angkut tidak bisa beroperasi secara optimal jika kondisi jalan angkut yang sempit dan grade yang tinggi. Grade tinggi mengakibatkan alat angkut tidak dapat melaju dengan kecepatan tinggi, hal ini menyebabkan waktu edar alat angkut akan semakin lama. Alat angkut dengan waktu edar yang lama mengakibatkan produktivitas alat berkurang dan target produksi overburden tidak tercapai.
Berdasarkan perhitungan dan pengamatan di lapangan, produksi aktual pada bulan juli 2015 adalah 220.605 BCM/bulan, sedangkan pada bulan juli target produksi overburden adalah 250.000 BCM/bulan, artinya target produksi overburden bulan juli tidak tercapai. Untuk mencapai target produksi, salah satu caranya adalah dengan menganalisis dan mengoptimalkan geometri jalan angkut. Jalan Angkut dibagi menjadi 14 segmen, yang terdiri dari 10 segmen jalan lurus dan 4 segmen jalan tikungan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kondisi beberapa segmen jalan belum memenuhi standar minimum kelayakan jalan yaitu, lebar jalan minimal, grade jalan (masih di atas 7%), cross slope yang belum ideal dan superelevasi (yang belum terbentuk pada beberapa tikungan). Setelah dilakukan perbaikan jalan berupa pelebaran jalan pada segmen B-C dan K-L. Kemudian menurunkan grade pada segmen E-F, F-G, G-H, H-I dan L-M, diperoleh waktu edar teoritis alat angkut 676,04 detik (fleet AB99), 601,49 detik (fleet AB100) dan 505,47 detik (fleet AB95). Didapat produktivitas teoritis per fleet sebesar 86.160 BCM/bulan (fleet 1), 80.699,2 BCM/bulan (fleet 2) dan 96.028 BCM/bulan (fleet 3), sehingga produksi bisa mencapai 262.888,2 BCM/bulan.
No copy data
No other version available