Text
Prevalensi retinoblastoma berdasarkan faktor riwayat keluarga periode 2011-2015 di rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang
Pendahuluan: Retinoblastoma (RB) adalah tumor retina yang terdiri atas sel neuroblastik yang tidak berdiferensiasi. Retinoblastoma merupakan penyakit herediter (riwayat keluarga) 40% dan non-herediter 60%. Retinoblastoma sering terjadi pada masa anak-anak usia dibawah lima tahun. Tumor ini tidak mempunyai perdileksi pada jenis kelamin dan dapat muncul pada salah satu mata (unilateral) maupun keduanya (bilateral) dan campuran (trilateral). Faktor risiko RB meliputi mutasi gen RB1, riwayat keluarga, dan status gizi. Manifestasi klinis RB yang sering dijumpai adalah leukokoria, strabismus, proptosis dan peradangan. Manifestasi klinis lebih lanjut berupa tumor solid intraokuler atau ekstraokuler. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Prevalensi retinoblastoma berdasarkan faktor riwayat keluarga. Metode: Jenis penelitian deskriptif observasional potong lintang (cross sectional) berdasarkan data sekunder rekam medik di instalasi Rekam Medik dan Departemen Mata RSUP dr. Mohamad Hoesin Palembang. Penelitian ini dilakukandaribulanAgustus sampaidenganDesember 2016. Hasil: Didapatkan 27 sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini prevalensi RB kelompok usia dibawah 5 tahun (92,6%) dengan laki- laki (55,5%), status gizi baik (55,6%), retinoblastoma unilateral (92,6%), dan tidakterdapat riwayat retinoblastomadalam keluarga(66,7%). Kesimpulan:Retinoblastoma dipengaruhi oleh faktor herediter dan non-herediter. Dikatakan herediter apabila terdapat riwayat retinoblastoma dalam keluarga, maupun tidak terdapat riwayat keluarga, namun telah membawa mutasi gen RB1. Prevalensi retinoblastoma berdasarkan riwayat keluarga: tidak terdapat riwayat retinblastoma (66,7%) dan terdapat riwayat retinblastoma (33,3%). Faktor non- herediter dipengaruhi oleh Usia, jenis kelamin, dan status gizi.
No copy data
No other version available