Skripsi
ANALISA KINERJA AGROINDUSTRI DI INDONESIA
Adanya transformasi struktural dalam perekonomian Indonesia, yaitu terjadinya pergeseran orientasi dari peran sektor pertanian ke sektor industri, diyakini akan membawa modernisasi perekonomian Indonesia. Namun kondisi ini berimplikasi pada termarjinalisasinya sektor pertanian yang sampai saat ini menjadi tempat bergantung sebagian besar penduduk Indonesia. Oleh karena itu perlu dikembangkan sektor industri yang berbasis pertanian (agroindustri) di Indonesia. Agroindustri sebagai salah satu sub sistem penting dalam agribisnis, memiliki potensi mendorong pertumbuhan tinggi karena pangsa pasar dan nilai tambah yang relative besar dalam produk nasional. Dalam penelitian ini dibahas mengenai kinerja agroindustri ini dalam perekonomian Indonesia, dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja agroindustri tersebut melalui beberapa indikator, seperti nilai tambah, tingkat efisiensi, daya saing serta kesempatan kerja yang diciptakannya. Analisis yang dipakai meliputi analisis pertumbuhan, kontribusi sektor, efisiensi, daya saing serta elastisitas kesempatan kerja Agroindustri sebagai sektor yang berbasis pertanian memiliki kandungan bahan baku yang tersedia didalam negeri, dan merupakan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Indonesia. Namun sektor ini seolah tertinggal pada tahap-tahap pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, dimana industri yang dikembangkan kebanyakan industri berat yang padat modal dan padat teknologi. Maka dari itu pengembangan agroindustri pada saat ini adalah hal yang sangat urgen untuk dilakukan, untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar dalam perekonomian yang sedang mengalami krisis saat ini. Agroindustri sebagai sektor pengolah hasil-hasil pertanian menjadi barang jadi dan setengah jadi, dalam perkembangannya sejak tahun 1990-1997 walaupun mengalami perkembangan kinerja yang cukup baik, tetapi belum mampu memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia. Kondisi ini diakibatkan banyaknya kebijakan-kebijakan pemerintah pada rentang waktu tersebut yang menimbulkan restriksi (hambatan-hambatan). Gambaran ini terlihat dari tingkat daya saing agroindustri yang masih rendah, teijadinya konsentrasi industri yang menimbulkan struktur pasar monopolistis dan oligopolistis. Permasalahan tersebut menimbulkan kondisi kinerja agroindustri secara keseluruhan masih belum baik, yaitu berimplikasi pada tingkat efisiensi dan nilai tambah yang diciptakan masih rendah, penyerapan tenaga kerja, walaupun lebih padat karya dibandingkan industry pengolahan non agroindustri namun secara relatif masih rendah. Penyerapan tenaga kerja yang secara relatif masih rendah tersebut karena adanya produktivitas yang masih belum memadai, sebagai akibat keahlian, keterampilan serta upah tenaga kerja yang rendah.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0107000158 | T45891 | T458912000 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available