Text
Pengaruh campuran Bioetanol (Singkong) pada bahan bakar premium terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas Buang
Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor diikuti semakin meningkatnya jumlah konsumsi bahan bakar. Kenyataannya, ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin mengalami penurunan. Bahan bakar yang berasal dari minyak bumi tidak bisa diperbaharui. Untuk itu perlu adanya bahan bakar alternatif yaitu bahan bakar nabati atau bioetanol. Bioetanol diperoleh dari bahan baku singkong dengan memfermentasi karbohidrat yang terkandung di dalamnya. Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran dalam dapat meningkatkan kinerja mesin.
Penelitian ini dilakukan pada sepeda motor Yamaha Byson. Pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan dengan menggunakan tanki modifikasi diisi sebesar 200 ml bahan bakar yang langsung disambungkan selang sebelum masuk ke dalam karburator lalu di uji dengan jarak 2 km dan pengujian emisi gas buang dilakukan dengan putaran mesin 3000 rpm s/d 7500 rpm. Bahan bakar yang digunakan adalah premium murni, Bio10%, Bio15%, Bio20%, Bio25% dan Bio30%.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa, pada pengujian konsumsi bahan bakar campuran yang paling irit adalah Bio20% karena lebih hemat 12,2% dari premium murni. Hasil pengujian gas buang untuk konsentrasi CO dan HC yang paling rendah dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar bioetanol Bio20%.
No copy data
No other version available