Text
Pengaruh penggunaan campuran Fly Ash pada tanah gambut yang digunakan sebagai lapisan dasar tempat pembuangan akhir
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Provinsi Sumatera Selatan memiliki 16.533 km2 lahan gambut aktif yang sangat berpotensi sebagai penyuplai tanah gambut di daerah sekitarnya. Tanah gambut adalah tanah yang memiliki kandungan organik tinggi yang terjadi atas dekomposisi material tumbuhan dan dibedakan dari material tanah organik lainnya dari kandungan abunya kurang dari 25% dari berat keringnya. Abu terbang (fly ash) adalah limbah hasil pembakaran batubara pada tungku pembangkit listrik tenaga uap yang berbentuk halus, bundar dan bersifat pozolanik. Permeabilitas adalah kemampuan air mengalir dalam pori-pori tanah, baik sebagai akibat pengaruh gravitasi maupun kekuatan lain. Penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh campuran fly ash terhadap tanah gambut guna memenuhi syarat sebagai lapisan dasar. Lapisan dasar (liner) adalah lapisan penahan antara air lindi dan tanah asli yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pencemaran lindi terhadap air tanah. Terdapat tiga variasi komposisi campuran yaitu 30% fly ash + 70% tanah gambut, 50% fly ash + 50% tanah gambut, dan dan 70% fly ash + 30% tanah gambut. Pengujian dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh campuran material fly ash pada tanah gambut terhadap nilai koefisien permeabilitas dan nilai kuat tekan bebas. Hasil terkecil didapat pada campuran 30% tanah gambut + 70% fly ash dengan nilai koefisien permeabilitas sebesar 2,786 x 10-6 cm/detik dan nilai kuat tekan bebas sebesar 1,197 kg.cm2.
No copy data
No other version available