Text
Studi pemanfaatan limbah gasifikasi batubara sebagai pencampur pada pembuatan batu bata merah terhadap uji kuat tekan dan uji porositas
Proses gasifikasi batubara tidak mengubah batubara secara penuh dari bentuk padatan (solid) menjadi gas (gaseous) melainkan meninggalkan limbah berupa limbah padatan maupun cairan. Limbah padatan diantaranya adalah bottom ash atau sering disebut dengan istilah abu dasar, sedangkan limbah cairan berupa ter dan larutan fenol . Limbah bottom ash ini memang jumlahnya tak banyak, namun apabila dibiarkan begitu saja di lingkungan, ini bisa membahayakan dan mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian bagaimana karakter dari limbah bottom ash sisa proses gasifikasi ini dan memanfaatkannya sebagai bahan baku utama pembuatan batu bata atau material sipil lainnya.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan data. Penelitian dilakukan dengan mempersiapkan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan batu bata. Setelah bahan terkumpul, penelitian ini akan mencoba membuat benda uji berupa batu bata silinder dengan bahan pencampur bottom ash dan air untuk diuji kuat tekan dan porositas nya. Variasi dari sampel-sampel tersebut adalah dengan cara berdasarkan komposisi persen berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fisik limbah bottom ash dari reaktor gasifikasi Palimanan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu bottom ash jenis abu kering (dry) dan bottom ash jenis abu terak (slag). Namun yang digunakan untuk penelitian ini hanya jenis abu terak (slag).
Dari hasil kuat tekan yang di lakukan, didapat range hasil mulai dari 37 Kg/Cm2 sampai 53 Kg/Cm2. Peningkatan ini terjadi akibat adanya variasi penambahan pencampur, sehingga menunjukkan semakin tinggi nya bottom ash maka akan semakin tinggi kuat tekan nya, namun akan semakin banyak pula pori yang ada yang menyebabkan kualitas batu bata akan menurun dengan banyak nya pori.
No copy data
No other version available