Text
Studi penyiapan bahan baku batubara asal Sumatera Selatan untuk Feed Syngas -Batubara (Coal Gasification)
Provinsi Sumatera Selatan saat ini memiliki potensi sumber daya batubara yang melimpah. Sumber daya batubara tersebut tersebar di 8 kabupaten dan 1 kota, dua diantaranya terdapat di kabupaten Muara Enim dan kabupaten Musi Banyuasin. Jenis cadangan batubara di Sumatera Selatan sebagian besar termasuk kedalam kategori low rank coal seperti lignit dan sub-bituminus. Dalam rangka tercapainya Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional terutama mengenai tercapainya elastisitas energi dan terwujudnya energi (primer) mix yang optimal pada tahun 2025 maka perlu pemanfaatan yang maksimal pada batubara menjadi Energi Baru salah satunya gasifikasi batubara. Gasifikasi merupakan proses konversi batubara menjadi bahan bakar gas dengan menggunakan reaktor berupa gasifier sehingga dihasilkan produk berupa karbon monoksida (CO), gas hidrogen (H2), gas hidrokarbon (CH4) dan nitrogen (N2).
Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan riset mengenai persiapan batubara Sumatera Selatan yang sebagian besar cadangannya berupa low rank coal sebagai bahan baku (feed) gasifikasi. Persiapan bahan baku ini memerlukan evaluasi terhadap ukuran partikel batubara, analisis proksimat dan analisis ultimat batubara sesuai dengan kriteria bahan baku gasifikasi yang dipilih.
Ukuran partikel batubara yang diperlukan sebagai bahan baku gasifikasi sebesar -60+100 mesh dan analisis sebesar -60 mesh. Untuk itu diperlukan optimasi penghalusan (grinding) pada sampel A dan B. Waktu yang optimal untuk menghasilkan ukuran -60+100 mesh terbanyak adalah 10 menit pada setiap sampel.
Analisis proksimat dan analisis ultimat kedua sampel menunjukkan bahwa sampel B memenuhi kriteria dan sampel A tidak memenuhi kriteria. Hal ini dikarenakan nilai parameter ash content dan sulfur dari sampel A masing – masing sebesar 7,61 % dan 0,93%. Solusi untuk sampel A dapat memenuhi kriteria yaitu dengan melakukan pencampuran dengan sampel B. Dari hasil perhitungan pencampuran didapatkan porsi yang tepat untuk A:B yaitu 25:75 dan atau 50:50.
No copy data
No other version available