Text
Analisis kemantapan lereng berdasarkan nilai pelapukan dengan metode Slake Durability Test pada Pit Muara Tiga Besar Utara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
Kelongsoran suatu lereng dapat terjadi akibat adanya pelapukan pada batuan penyusun dan pergerakan massa batuan lereng. Pelapukan merupakan salah satu faktor mempengaruhi kemantapan lereng yang dapat mengganggu aktivitas kerja penambangan. Pengujian untuk menetukan nilai pelapukan suatu lereng menggunakan slake durability tests. Hasil pengujian diperoleh Index durability (Id2) yang memiliki rentang nilai 70,88% - 81,93% artinya batuan penyusun lereng Pit Muara Tiga Besar Utara tergolong pelapukan tinggi dan pelapukan sepenuhnya. Kemantapan lereng pada tingkat pelapukan tinggi memiliki batas ketinggian, lebar lereng dan sudut lereng. Hasil simulasi dengan memvariasikan geometri lereng dengan ketinggian 6 meter, 9 meter, dan 12 meter. Batas geometri lereng yang diizinkan pada lapisan overburden A1 adalah 1,5:1 2:1 H:V dengan variasi nilai perbandingan maka diperoleh nilai sudut lereng 34(1,5:1), 30(1,75:1), 27(2:1). Geometri lereng dengan ketinggian 6 meter, 9 meter, dan 12 meter menunjukkan nilai FK ≥ 1,25. Batas geometri lereng yang diizinkan pada lapisan interburden A1-A2 dan interburden A2-B1 adalah 1:1 1,5:1 H:V, sehingga dapat diperoleh nilai geometri yang digunakan 45(1:1), 39(1,25:1), 34(1,5:1). Geometri lereng lapisan interburden A1-A2 dengan ketinggian 6 meter, 9 meter, dan 12 meter menunjukkan nilai FK ≥ 1,25. Geometri lereng lapisan interburden A2-B1 dengan ketinggian 9 meter dan 12 meter menunjukkan FK
No copy data
No other version available