Text
Analisis kemantapan lereng berdasarkan nilai kuat tarik dengan metode Brazilian Test di Pit Muara Tiga Besar Utara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan perusahan pertambangan batubara di Indonesia yang melakukan penambangan dengan metode berjenjang. Lereng pada pit berjenjang yang tidak aman mengartikan kemantapan lereng tersebut kecil sehingga mengakibatkan adanya kelongsoran. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah kuat tarik batuan. Kuat tarik batuan dapat ditentukan dengan cara uji Brazilian. Uji Brazilian adalah pengujian yang dilakukan dengan cara ditekannya contoh batuan pada sepanjang silindernya sehingga seolah-olah contoh batuan tersebut ditarik secara tidak langsung sampai contoh batuan retak. Hasil uji brazilian didapatkan nilai kuat tarik dalam setiap lapisan yaitu: Lapisan overburden A1 nilai kuat tarik batuannya 435,96 kPa, lapisan interburden A1-A2 nilai kuat tarik batuannya 263,82 kPa, lapisan interburden A2-B nilai kuat tarik batuannya 438,02 kPa, lapisan interburden B2-C nilai kuat tarik batuannya 1.027,80 kPa dan lapisan under C nilai kuat tarik batuannya 586,38 kPa. Pengaruh nilai kuat tarik terhadap kohesi dan sudut geser dalam yaitu semakin besar nilai kuat tarik batuan, maka semakin besar juga nilai kohesi dan sudut geser dalam. Variasi Geometri lereng yaitu dengan ketinggian 6meter, 9meter, dan 12meter sedangkan sudut kemiringan lereng yaitu 450, 530, dan 620. Hasil simulasi dengan memvariasikan geometri lereng didapatkan faktor keamanan lereng yang aman adalah lebih dari 1,25 (FK>1,25). Geometri yang aman untuk setiap lapisan yaitu pada geometri dengan ketinggian ketinggian 6 meter dengan kemiringan lereng 450 (Ru coeffisient = 1).
No copy data
No other version available