Text
UJI TERATOGENIK EKSTRAK ETANOL DAUN MATOA (POMETIA PINNATA) PADA FETUS MENCIT (MUS MUSCULUS) GALUR SUB SWISS WEBSTER
Penggunaan ekstrak etanol 96% daun matoa pada mencit bertujuan untuk
mengetahui efek pemberian dan dosis peroral ekstrak etanol 96% daun matoa
(Pometia pinnata) yang dapat memberikan efek teratogen terhadap fetus mencit
(Mus musculus). Daun Matoa mengandung senyawa flavonoid dan saponin diduga
berpotensi sebagai agen teratogen. Dosis ekstrak etanol 96% daun matoa yang
diberikan sebesar 250, 500, dan 1000 mg/kgBB. Pemberian ekstrak dilakukan
selama masa organogenesis yaitu pada hari ke 9 – 17 kehamilan, lalu induk mencit
dibedah pada hari ke-18 untuk diamati berat badan fetus, jumlah fetus hidup,
jumlah fetus mati, jumlah implantasi, jumlah embrio yang diresorpsi, kelainan
eksternal fetus, dan kelainan rangka fetus. Hasil analisis statistik dengan ANOVA
menunjukkan pemberian ekstrak etanol 96% daun matoa berpengaruh nyata
terhadap keterlambatan pertulangan tulang supraoksipital, dan sangat nyata
terhadap pertulangan badan vertebra servikalis, badan vertebra sakrokaudalis,
lengkung vertebra sakrokaudalis, tulang dada (asimetris dumbbell-shaped), falang
intermediet anterior dan falang intermediet posterior (F > F crit 0,01). Berdasarkan
Uji DMRT (Duncan multiple range test) menunjukkan dosis P1 (250 mg/kgBB)
merupakan dosis minimum penyebab efek teratogenik (P1 > DMRT 0,05), dapat
disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun matoa memiliki efek teratogenik pada fetus
mencit (Mus musculus).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107000500 | T47706 | T477062021 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available