Text
Analisis aliran air baku pada pipa transmisi WTP Universitas Sriwijaya
Tingginya pertumbuhan penduduk pada suatu daerah mempunyai dampak yang besar terhadap kebutuhan air bersih.Permasalahan yang timbul dalam memenuhi kebutuhan air bersih adalah sistem transmisi air baku ke instalasi pengolahan air. Jumlah atau ketersedian sumber air bersih dan cara pengolahan air baku menjadi air bersih agar layak dikonsumsi masyarakat. Air baku yang diolah pada WTP Universitas Sriwijaya, Indralaya diambil dari Sungai Kelekar yang dialirkan melalui pipa transmisi ditanamkan dalam tanah sejak tahun 1990.
Analisis aliran air baku pada pipa transmisi dilakukan menggunakan program Epanet 2.0.Dari hasil pengolahn data didapat debit Sungai Kelekar sebesar 108,564 /detik dihitung menggunakan metode tampang rerata.Berdasarkan pengamatan dilapangan pompa sentrifugal yang digunakan untuk mengalirkan air baku berdaya 30 HP atau 22 kw, dengan kapasitas 1,2 /menit atau 20 liter/detik dan head sebesar 50 m. Akan tetapi debit yang yang sampai di WTP dan masuk melalui bangunan ukur berupa pintu V-Notch sebesar 6,9 liter/detik. Dari hasil simulasi yang dilakukan didapat debit pada tiap pipa adalah konstan yaitu 6,9 liter/detik.
Sedangkan untuk hasil simulasi kecepatan pada tiap pipa adalah konstan sebesar 0,22 m/s yang artinya lebih rendah dari 0,6 m/s dapat menyebabkan terjadinya sedimentasi. Hasil simulasi kehilangan tenaga pada tiap pipa adalah konstan yaiu sebesar 0,23 m/km yang artinya kehilangan tenaganya tidak lebih dari kisaran optimum yaitu 1-4 m/km. Dan hasil simulasi tekanan pada tiap node (junction) terdapat tekanan terbesar yaitu 62,53 m dan tekanan terkecil sebesar 54,96 m yang artinya tekanan pada pipa transmisi masih lebih kecil dari tekanan yang dibatasi yaitu sebesar 70 m air. Dengan hasil simulasi yang ada semua kriteria menurut American Water Works Assosiation (AWWA,2005) sudah terpenuhi.
No copy data
No other version available