Text
HUBUNGAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN TIMBANGAN KECAMATAN INDRALAYA UTARA
Berdasarkan data Dinkes Ogan Ilir terdapat 357 kasus pada tahun 2016 dengan kejadian ISPA tertinggi pada balita, dan tertinggi di Puskesmas Simpang Timbangan sebanyak 149 kasus. Komponen fisik lingkungan rumah merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh besar terhadap penyakit ISPA pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara unik bagaimana hubungan kondisi fisik lingkungan rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Desa Timbangan Utara Kabupaten Indralaya. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 84 balita usia 0-5 tahun menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket, observasi, pedoman, rollmeter, luxmeter, hygrometer, dan stasioner dengan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kondisi fisik lingkungan rumah dengan kejadian ISPA pada balita (ventilasi rumah p = 0,094, penerangan rumah p = 0,138, kelembaban rumah p = 1.000, kepadatan hunian kamar p = 1.000. ) dan pendidikan ibu p = 0,851, dan variabel keberadaan perokok di rumah merupakan satu-satunya variabel yang juga paling dominan dengan kejadian ISPA pada balita. Pemerintah dan instansi kesehatan perlu meningkatkan program pendidikan kesehatan dan sanitasi untuk lingkungan rumah serta bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang di sekitar mereka.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107000297 | T46090 | T460902021 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available