Text
Hubungan air minum dengan kejadian karies gigi pada penduduk usia 12-65 tahun di Puskesmas Talang Betutu Palembang tahun 2015
Karies gigi merupakan penyakit yang memiliki banyak faktor penyebab baik dari faktor host sepeti genetik, agent seperti bakteri dan zat kimia maupun faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang menjadi faktor risiko terjadinya karies gigi adalah air minum. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi karies gigi termasuk air minum. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian merupakan pasien poli gigi puskesmas Talang Betutu yang berjumlah 229 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Sampel diperiksa status karies dan DMF-T kemudian dilakukan wawancara dan pengujian sampel air minum. Teknik analisa data secara univariat, bivariat dan multivariat. Data disajikan dengan tabel dan diinterpretasikan dengan narasi. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara karies gigi dengan umur, menggosok gigi malam sebelum tidur, sumber air minum dan konsumsi susu, tetapi tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, frekuensi menggosok gigi, warna air, kekeruhan air, pH air waktu menggosok gigi saat mandi, setelah sarapan dan bangun tidur dan konsumsi kue, coklat, kopi dan teh. Hasil analisis multivariat yaitu umur menjadi faktor pencegah karies gigi. Berdasarkan ukuran DMF-T didapatkan adanya hubungan antara nilai M-T dengan jenis kelamin dan umur dengan nilai DMF-T responden sebesar 3,79 (derajat keparahan karies katagori sedang). Dapat disimpulkan dari 10 variabel penelitian yang memiliki pengaruh terhadap kejadian karies pada responden puskesmas Talang Betutu adalah umur, menggosok gigi malam sebelum tidur, sumber air minum dan konsumsi susu. Sarannya adalah diharapkan masyarakat dapat lebih menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga status karies gigi dan derajat keparahan karies dapat diturunkan.
No copy data
No other version available