Text
ANALISIS KARAKTERISTIK DALAM PENURUNAN TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) PADA AIR TERPRODUKSI DARI SUMUR MIGAS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT DISTILASI MULTI STAGE FLASH (MSF)
Air terproduksi merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari kegiatan
eksploitasi minyak dan gas bumi. Air terproduksi termasuk ke dalam kategori
limbah cair. Salah satu penyebabnya dikarenakan air terproduksi memiliki kadar
total dissolved solids (TDS) yang tinggi. Diketahui kadar TDS pada air terproduksi
di PT. Pertamina Asset 2 Prabumulih sebesar 15.540 mg/L dan tergolong ke dalam
kategori air garam. Sehingga apabila air terproduksi akan dibuang ke suatu badan
air tanpa treatment, maka akan menggangu ekosistem di dalamnya. PT. Pertamina
Asset 2 Prabumulih telah mengolah semua air terproduksi yang dihasilkan dan
dimanfaatkan sebagai air injeksi. Akan tetapi, pada proses air injeksi masalah yang
sering terjadi adalah mengenai korosi dan scale pada peralatan. Selain itu,
pemanfaatannya sebagai air injeksi juga tidak cukup karena trend produksi air
terproduksi cenderung meningkat setiap tahunnya namun kapasitasnya untuk
mengolah dan menginjeksikan air terproduksi memiliki batas sehingga terkadang
kegiatan produksi harus dihentikan sementara. Karena sifat air terproduksi yang
dihasilkan adalah air garam, maka proses distilasi dengan teknologi multi stage
flash (MSF) dapat diterapkan untuk mengolah air terproduksi. Sebuah prototif alat
distilasi dengan teknologi MSF telah dirancang bangun pada penelitian ini.
Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar TDS pada air terproduksi menjadi
dibawah 4000 mg/L dan 1000 mg/L sesuai standar baku PERMEN LH No.19
Tahun 2010 dan PERMENKES RI No. 34 Tahun 2017. Sehingga air tersebut dapat
dipergunakan sebagai air injeksi untuk kegiatan operasional perusahaan ataupun
sebagai air domestik untuk masyarakat sekitar lapangan dan apabila air tersebut
hendak dibuang ke suatu badan air maka tidak menggangu ekosistem di dalamnya.
Pada penelitian ini kecepatan umpan yang digunakan pada prototipe alat dalam
menurunkan kadar TDS pada air terproduksi yakni 5 mL/s, 10 mL/s dan 15 mL/s
dengan waktu percobaan masing-masing selama 30 menit dan 60 menit. Dari hasil
pengamatan langsung yang dilakukan didapatkan bahwa kadar TDS distilat yang
dihasilkan pada kecepatan umpan 5 mL/s adalah 251 mg/L dengan efisiensi kinerja
prototipe alat sebesar 68,75%. Pada kecepatan umpan 10 mL/s kadar TDS distilat
yang dihasilkan sebesar 255 mg/L dengan efisiensi kinerja prototipe alat sebesar 51
%. Pada kecepatan umpan 15 mL/s, kadar TDS distilat yang dihasilkan sebesar 257 mg/L dengan efisiensi kinerja prototipe alat sebesar 53,57 %. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses distilasi adalah kondisi alat yang dapat menyebabkan
terjadinya peristiwa korosi pada pipa produksi sehingga meningkatkan kadar TDS
pada distilat. Kondisi umpan dapat mempengaruhi korosi pada pipa produksi,
pembentukan kerak pada feed, terbentuknya concentrated brine didasar chamberdan feed tank dan banyaknya feed dan padatan terlarut yang teruapkan. Tekanandapat meningkatkan laju produksi distilat. Suhu mempengaruhi kondisi feedsehingga dapat meningkatkan atau menurunkan kadar TDS distilat dan efisiensi kinerja alat. Kecepatan umpan mempengaruhi penurunan suhu feed dan peningkatan suhu cooler. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi kecepatan umpan yang sebaiknya digunakan pada prototipe alat distilasi MSF ini adalah 5 mL/s karena kadar TDS yang dihasilkan paling rendah dengan efisiensi kinerja alat yang tinggi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107000178 | T44048 | T440482021 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available