Skripsi
KARBONISASI HIDROTERMAL SEKAM PADI DAN PROSES AKTIVASI DENGAN NaOH SERTA APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA MALASIT HIJAU DAN RHODAMIN-B
sekam padi sebagai salah satu biomassa yang keberadaanya berlimpah serta
memiliki kandungan selulosa dan hemiselulosa yang cukup tinggi dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan adsorben, salah satu adsorben yang
dapat dipreparasi dari sekam padi adalah hidrochar. Pada penelitian ini dilakukan
preparasi hidrochar dari sekam padi dengan menggunakan metode karbonisasi
hidrotermal dengan berbagai variasi waktu dan temperatur serta dilakukan proses
aktivasi dengan aktivator berupa NaOH. Adsorben hasil preparasi dan aktivasi
diaplikasikan dalam proses adsorpsi zat warna malasit hijau dan rhodamin-B
dengan variabel pH, waktu adsorpsi, konsentrasi dan temperatur yang diikuti
dengan pengamatan beberapa parameter seperti parameter kinetika, isoterm, dan
termodinamika adsorpsi. Adsorben hasil preparasi dan aktivasi dikarakterisasi
menggunakan XRD, FTIR, SEM, dan analisis luas permukaan BET. Analisis
XRD sekam padi, hidrochar dan hidrochar teraktivasi menunjukkan adanya
puncak difraksi pada kisaran sudut 230
. Spektra FTIR menunjukkan adanya gugus
–OH, CH alifatik, C≡C, C=C, C-C, dan C-O. Analisis SEM menunjukkan sekam
padi memiliki bentuk partikel yang saling beragresi satu sama lain, pada hidrochar
hasil karbonisasi hidrotermal memiliki morfologi tidak beraturan dan cenderung
heterogen, sedangkan hidrochar teraktivasi memiliki bentuk morfologi dari
partikel yang lebih menyerupai bentuk jarum. Analisis BET menunjukkan
terjadinya peningkatan luas permukaan pada material akibat perlakuan secara
hidrotermal pada temperatur 250°C dari 6,094 m2
/g menjadi 39,783 m2
/g dan
meningkat setelah proses aktivasi menjadi 62,858 m2
/g. Proses adsorpsi zat warna
malasit hijau dan rhodamin-B oleh kelima adsorben berturut-turut optimum pada
pH 6 dan pH 3. Data kinetika adsorpsi menggunakan model pseudo second order
lebih sesuai menjelaskan proses adsorpsi malasit hijau dan rhodamin-B.
Persamaan Langmuir untuk adsorpsi zat warna malasit hijau pada kelima
adsorben lebih sesuai digunakan, sedangkan persamaan Freundlich untuk adsorpsi
zat warna rhodamin-B pada kelima adsorben lebih sesuai digunakan. Energi bebas
Gibbs bernilai negatif menunjukkan proses adsorpsi berlangsung secara spontan
dan entalpi bernilai positif menunjukkan proses adsorpsi berlangsung secara
endotermik, dari nilai entalpi yang dihasilkan, proses adsorpsi diasumsikan
berlangsung secara fisik. Data desorpsi menunjukkan proses desorpsi zat warna
malasit hijau dan rhodamin-B oleh adsorben sekam padi lebih cocok
menggunakan pelarut NaOH, sedangkan hidrochar dan hidrochar teraktivasi lebih
cocok menggunakan pelarut etanol. Adsorben hidrochar teraktivasi lebih stabil
digunakan dalam penggunaan adsorben secara berulang dibandingkan sekam padi
dan hidrochar. Selektivitas adsorpsi menunjukkan zat warna malasit hijau lebih
xii
Universitas Sriwijaya
mudah teradsorpsi dibandingkan zat warna rhodamin-B. Hasil studi karakterisasi
adsorben setelah adsorpsi zat warna malasit hijau dan rhodamin-B menggunakan
XRD menunjukkan adanya pergeseran puncak difraksi yang menandakan adanya
interaksi adsorbat dengan permukaan adsorben.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107000078 | T44606 | T446062021 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available