Skripsi
UJI TERATOGENIK EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea Indica L.) PADA FETUS MENCIT (Mus muscullus) GALUR SUB SWISS WEBSTER
Ekstrak etanol 70% daun beluntas (Pluchea indica L.) tergolong tidak toksik
dan aman digunakan berdasarkan penelitian uji toksisitas umum sebelumnya meliputi
uji toksisitas akut dengan LD50 >2000 mg/kg BB. Salah satu uji toksisitas khusus
yaitu uji teratogenik yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu sampel
terhadap janin bila dikonsumsi oleh ibu hamil. Pengunaan ekstrak etanol 70% daun
beluntas bertujuan untuk mengetahui pengaruh efek teratogenik yang mungkin
diberikan ekstrak tersebut dan untuk melengkapi data keamanan. Dosis obat ekstrak
etanol 70% daun beluntas yang diberikan sebesar 150, 300, dan 600 mg/kgBB.
Pemberian ekstrak kepada induk mencit dilakukan saat masa organogenesis pada hari
ke-9 sampai hari ke-17 kehamilan. Induk mencit dibedah pada hari ke-18 untuk
diamati berat badan fetus, jumlah fetus hidup, fetus mati, implantasi, resorpsi,
kelainan eksternal fetus, dan kelainan rangka fetus. Hasil analisis secara statistika
menggunakan ANOVA berpengaruh nyata terhadap keterlambatan osifikasi tulang
oksipital dan tulang falang proksimal anggota gerak belakang (F > F crit 0,05) dan
berpengaruh sangat nyata terhadap keterlambatan osifikasi tulang badan vertebra
servikalis, badan dan lengkung vertebra sakrokaudalis, falang proksimal anggota
gerak depan, dan falang intermediet anggota gerak belakang (F > F crit 0,01).
Berdasarkan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test), didapat dosis P1 (150
mg/kgBB) merupakan dosis minimum penyebab efek teratogenik pada fetus mencit
(P1 > DMRT 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun
beluntas memiliki efek teratogenik pada fetus mencit (Mus musculus).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2107000025 | T44789 | T447892021 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available