Text
Ekstraksi metabolit sekunder dari akar avicennia alba dan rhizophora apiculata sebagai anti vibrio spp penyebab penyakit vibriosis pada udang windu (Penaeus monodon Fabr.)
Ekstraksi metabolit sekunder dari akar Avicennia alba dan Rhizophora apiculata sebagai anti Vibrio spp penyebab penyakit Vibriosis pada udang Windu (Penaeus monodon Fabr.) telah dilakukan pada bulan Juni sampai dengan September 2013, pengambilan sampel berupa akar Avicennia alba dan Rhizophora apiculata diambil dari Muara Sungsang, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan ekstraksi metabolit sekunder akar mangrove dan uji aktivitas antibakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metabolit sekunder dari akar Avicennia alba dan Rhizophora apiculata yang bersifat anti Vibrio spp penyebab penyakit pada udang windu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, masing-masing diulang sebanyak dua kali. Data dianalisis varian dan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak yang paling berat diperoleh dari pelarut metanol Avicennia alba seberat 1, 7714 g dan pelarut metanol Rhizophora apiculata seberat 14,8460 g. Ekstrak akar mangrove terbukti dapat menghambat pertumbuhan Vibrio spp. Nilai KHM ekstrak metanol Avicennia alba (A1c) terhadap bakteri Vibrio sp (MC2P5) adalah 16 ppm dengan rata-rata diameter zona bening 8,755±0,681 mm. Nilai KHM ekstrak n-heksan Rhizophora apiculata (R1a) terhadap bakteri Vibrio sp (MC3P5) adalah 8 ppm dengan rata-rata diameter zona bening 9,755±0,292 mm. Nilai KHM ekstrak metanol Avicennia alba (A1c) terhadap bakteri Vibrio sp (T2P3) adalah 20 ppm dengan rata-rata diameter zona bening 7,677±1,130 mm.
No copy data
No other version available