Text
Analisis periodesitas gempabumi tektonik wilayah kepulauan mentawai berdasarkan b-value dengan menggunakan metode maksimum likelihood
Wilayah Mentawai merupakan salah satu daerah yang patut diwaspadai dari
gempabumi karena terdapat energi yang tersimpan yang sewaktu-waktu dapat
dilepaskan dengan bentuk gempabumi besar. Untuk memperkecil dampak negatif
dari gempabumi, diperlukan upaya mitigasi bencana, salah satunya ialah prediksi
atau estimasi periodesitas gempabumi. Untuk menghitung periodesitas
gempabumi dapat dilakukan dengan Metode Maksimum Likelihood, metode ini
merupakan salah satu metode statistik untuk memecahkan persoalan seismologi,
dari metode ini akan diperoleh nilai b (tingkat stress suatu wilayah), dan nilai a
(tingkat keaktifan gempabumi), kemudian lama periodesitas gempabumi dengan
magnitudo tertentu. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan data sekunder
yang di unduh dari katalog NEIC-USGS, ISC dan BMKG periode 1797 s/d April
2015 dengan magnitudo (M) ≥ 5.0 pada wilayah (0.86o–3.36o) LS dan (98.56o–
100.5o) BT. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai b yang diperoleh cukup rendah
yaitu bernilai (b = 0.7) yang menandakan bahwa daerah penelitian memiliki
tingkat stress yang tinggi, sehingga berpotensi mengalami gempabumi dengan
energi besar. Lama periodesitas gempabumi untuk magnitudo (Mw) = 5.0 adalah
7 bulan, dan untuk magnitudo (Mw) = 8.9 adalah selama 349 tahun. Semakin
tinggi tingkat stress suatu wilayah, maka energi yang terakumulasi akan semakin
besar. Energi yang besar akan terkumpul dalam waktu yang lama, sehingga
magnitudo gempabumi yang besar memiliki periodesitas yang lama.
No copy data
No other version available