Text
Aplikasi fungisida nabati dalam menekan perkembangan jamur akar putih Rigidoporus lignosus (Klotzsch) Imazeki pada tanaman karet
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi dan di
Rumah Kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya Indralaya. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada
bulan November 2014 sampai April 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui fungisida nabati yang mampu menekan perkembangan jamur akar
putih (R. lignosus) pada tanaman karet. Penelitian aplikasi fungisida nabati ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan, yaitu
(kontrol), fungisida lidah mertua, fungisida kunyit, fungisida jahe dan 10 ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan rerata skor keparahan penyakit jamur akar putih
Pada pengamatan terakhir menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit
tertinggi terdapat pada perlakuan fungisida nabati jahe (F3) yaitu sebesar 3,2 dan
tingkat keparahan penyakit terendah pada perlakuan F1 (fungisida nabati lidah
mertua) yaitu sebesar 2,2. Aplikasikan dengan fungisida beberapa tumbuhan
antagonis ternyata relatif mampu mempertinggi pertumbuhan karet tersebut.
Pelapukan stik akar tanaman karet mengalami pelapukan yang nilai rerata dari
pelapukan tidak terlalu signifikan seperti pada fungisida nabati umbi jahe yang
hanya berselisih 0,003 gr dengan perlakuan kontrol. Pelapukan stik kayu tertinggi
terdapat pada fungisida nabati akar lidah mertua dengan rerata berat stik hanya
0,226 gr. Hal ini sesuai dengan yang kita ketahui bahwa kayu yang telah
mengalami pelapukan memiliki berat yang lebih ringan jika dibandingkan dengan
kayu yang tidak mengalami pelapukan. Sementara pelapukan terendah terdapat
pada fungisida nabati umbi jahe yakni dengan rerata berat 0,249 gr.
No copy data
No other version available