Text
Analisis pengaruh variasi beban pembangkit terhadap performansi turbin uap di PT. Tanjungenim lestari pulp and paper
Kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun dan
didominasi oleh sektor industri. Sementara itu energi listrik yang besar dan terus
menerus tidak tersedia secara alami di alam ini dan sangat terbatas. Oleh sebab
itu, dibutuhkan suatu alat yang dapat mengubah energi dari bentuk lain menjadi
energi listrik. Turbin uap merupakan salah satu mesin konversi energi yang sesuai
sebagai salah satu alternatif karena dapat menghasilkan energi listrik Turbin uap
berperan penting dalam sistem pembangkit tenaga uap. Hampir semua industri
menggunakan pembangkit tenaga uap dalam menjalankan proses produksinya.
Pembangkit listrik tenaga uap yang ada di Pabrik Pulp PT. Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper hanya menggunakan 1 unit turbin uap dengan type VEE 63 jenis
turbin ekstraksi kondensasi. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis terhadap
performansi turbin uap pada Pabrik Pulp PT. Tanjungenim Lestari Pulp and
Paper sesuai dengan beban pembangkit yang selalu berubah sesuai kebutuhan.
Pada penelitian ini difokuskan mencari nilai efisiensi turbin yaitu efisiensi
isentropik dan efisiensi overall pada setiap variasi beban. Perhitungan efisiensi
turbin dilakukan pada kondisi desain dan tiga variasi beban kondisi operasi yaitu
35 MW, 45 MW dan 55 MW. Efisiensi isentropik dihitung dengan
membandingkan daya aktual turbin dengan daya ideal turbin dan perhitungan
efisiensi overall dihitung dengan membandingkan daya keluaran generator dengan
daya ideal turbin. Dari analisa data didapatkan nilai efisiensi isentropik turbin uap
pada kondisi operasi dengan beban 35 MW didapat efisiensi sebesar 73,3% dan
nilai efisiensi overallnya sebesar 63%, jauh lebih kecil dibanding dengan kondisi
desainnya (66,5 MW) dengan efisiensi isentropik sebesar 80% dan efisiensi
overallnya sebesar 77,5%. Pada kondisi operasi 45 MW memiliki efisiensi
isentropik sebesar 74,7% dan efisiensi overallnya sebesar 69,4%. Sedangkan pada
kondisi operasi 55 MW memiliki isentropik sebesar 76,5% dan efisiensi
overallnya sebesar 73,7%. Pada kedua beban kondisi operasi ini, Turbin uap
mengalami kenaikan efisiensi namun masih dibawah efisiensi pada kondisi
desain.
Dapat disimpulkan semakin tinggi beban pembangkit maka semakin besar
efisiensi isentropik turbin uap tersebut dan setiap kenaikan beban pembangkit maka efisiensi overall juga akan naik. Nilai efisiensi isentropik lebih besar di
banding nilai efisiensi overall pada setiap variasi beban.
Saran dari penelitian ini yaitu mempertahankan maintenance secara rutin
pada peralatan-peralatan di pembangkit, khususnya pada komponen-komponen
system pelumasan pada turbin uap. Selanjutnya, mengupayakan penggunaan
beban yang paling maksimal dan memungkinkan pada saat pengoperasian turbin
uap sehingga didapat efisiensi terbaiknya dan melakukan analisis efisiensi pada
peralatan di unit pembangkit secara rutin dan berkala yang bertujuan untuk
mengetahui kinerja turbin uap, apakah sudah bekerja secara optimal atau belum
dan dapat memprediksi kemungkinan terjadinya kerusakan sehingga dapat
merencanakan perbaikannya
No copy data
No other version available