Text
Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan derajat osteoartritis lutut menurut skala kellgren dan lawrence pada pasien yang dirawat di rs dr. Mohammad hoesin Palembang periode november desember 2014
Latar belakang: Osteoartritis lutut adalah penyakit degeneratif yang ditandai
dengan peradangan pada lutut. Di Indonesia, prevalensi osteoartritis lutut tinggi,
yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Pada osteoartritis lutut terjadi
perubahan sendi lutut. Perubahan tersebut terlihat dari gambaran radiologis yang
diukur dengan menggunakan skala Kellgren dan Lawrence. Obesitas sebagai
faktor mekanik diduga berperan dalam perubahan tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas berdasarkan IMT dengan derajat
berat osteoartritis lutut menurut skala Kellgren dan Lawrence.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain
cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien osteoartritis yang datang di
Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP dr. Mohammad Hoesin. Subjek penelitian
adalah pasien osteoartritis lutut yang telah melakukan rontgen lutut dan
pengukuran IMT periode November hingga Desember 2014.
Hasil: Jumlah pasien adalah 35 pasien osteoartritis lutut yang memenuhi kriteria
inklusi. Mayoritas pasien (74,3%) perempuan, (100%) berusia ≥ 40 tahun,
(42,9%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, (45,7%) obesitas, dan (51,4%)
didiagnosis derajat dua osteoartritis lutut menurut skala Kellgren dan Lawrence.
Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji Kolmogorov Smirnov, didapatkan
bahwa IMT (p=0,552) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan derajat
berat osteoartritis lutut.
Kesimpulan: IMT bukan faktor risiko untuk menentukan berat-ringan
osteoartritis lutut
No copy data
No other version available