Text
Prevalensi lesi jinak prostat berdasarkan sediaan histopatologi di bagian patologi anatomi Rsup dr. Mohammad Hoesin
Latar Belakang: Lesi jinak prostat merupakan masalah kesehatan yang sering
ditemukan pada laki-laki berusia lanjut. Penduduk berusia lanjut di Indonesia
terus bertambah setiap tahunnya, sehingga menjadi tantangan bagi dokter
Indonesia dalam mendeteksi lesi jinak prostat secara tepat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui prevalensi dan distribusi lesi jinak prostat berdasarkan
gambaran histopatologis dan kelompok usia di Bagian Patologi Anatomi RSMH
Palembang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan data sekunder
berupa rekam medik. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani
pemeriksaan histopatologi di Bagian Patologi Anatomi RSMH Palembang pada
periode 2009-2013. Seluruh anggota populasi kemudian diambil sebagai sampel
penelitian dengan teknik total sampling. Dari sampel penelitian tersebut, diketahui
sebanyak 1.463 pasien didiagnosis mengalami lesi jinak prostat. Data diolah
secara deskriptif sesuai variabel penelitian, yaitu prevalensi, gambaran
histopatologis, dan usia pasien.
Hasil: Prevalensi lesi jinak prostat adalah 5,01%. Rata-rata usia pasien adalah
66,9 tahun dengan rentang usia antara 33 sampai 97 tahun. Kelompok pasien
berusia 63-68 tahun adalah kelompok usia yang paling banyak mengalami lesi
jinak prostat (29,12%). Diketahui 8 jenis lesi jinak prostat, yaitu hiperplasia
prostat jinak (99,59%), prostatitis (45,39%), neoplasia intraepitel prostat (4,58%),
atrofi kelenjar prostat (0,14%), adenosis (0,82%), hiperplasia kribriformis sel
jernih (0,07%), hiperplasia sel basal (0,82%), dan metaplasia kelenjar prostat
(0,48%). Lesi jinak prostat juga ditemukan bersamaan dengan lesi ganas pada 11
pasien (0,75%).
Kesimpulan: Prevalensi lesi jinak prostat adalah 5,01% dan jenis lesi jinak
prostat yang paling sering ditemukan adalah hiperplasia prostat jinak
No copy data
No other version available