Text
Analisis pengaruh waktu pendinginan terhadap pembentukan es kristal berbentuk silinder
untuk industri dengan kebutuhan yang banyak, digunakan mesin pendingin khusus Dalam industri kuliner dan bahan pangan kita mengenal salah satu produk yang bermanfaat sebagai media pendingin yaitu es kristal. Es kristal merupakan salah satu produk yang bermanfaat sebagai media pendingin minuman dan makanan. Dalam industri bahan pangan dan kuliner, es kristal sangat berperan penting terlebih untuk negara tropis seperti Indonesia. Secara konvensional, es kristal dihasilkan melalui mesin pendingin atau lemari es, namun kekurangannya hanya cukup untuk konsumsi harian atau skala rumah tangga saja. Sedangkan penggunaan es kristal untuk membuat es kristal dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat. Salah satu komponen utama mesin pendingin dalam pembuatan es kristal adalah evaporator. Disain evaporator berbeda-beda tergantung bentuk es kristal yang diinginkan. Untuk es kristal berbentuk kubus misalnya, pipa-pipa evaporator dibuat menempel padacetakan es yang biasanya terbuat dari bahan tembaga atau paduan aluminium. Sedangkan untuk es kristal berbentuk silinder, pipa-pipa evaporator ditambahkan elemen berbentuk seperti koil pendingin yang disebut batang inti es berbentuk silinder. Air yang akan dibekukan dibuat langsung menempel pada batang inti es pipa evaporator tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh waktu pendinginan terhadap pembentukan es kristal berbentuk silinder, dimana mesin pendingin yang digunakan adalah freezer yang telah dimodifikasi pada bagian evaporator. Penelitian yang dilakukan ini dengan menggunakan metode eksperimental, penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengaturan, pengamatan, pengukuran dan pencatatan besaran-besaran yang diinginkan yang dapat dimonitor melalui monitor komputer maupun alat ukur dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan mesin, dan kondisi alat ukur. Data primer penelitian diperoleh dari hasil pengujian terhadap besaran-besaran yang diinginkan yaitu : temperatur, tekanan, massa, dimensi dan laju perpindahan kalor. Data sekunder penelitian diperoleh dari berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, dimana data tersebut nantinya digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap hasil pengujian yang diperoleh. Data primer yang diperoleh dari hasil pengujian pada prinsipnya merupakan data yang didapat langsung dari pengujian dan sederetan data kombinasi dari pengujian pendinginan es kristal. Data tersebut selanjutnya diolah dalam bentuk perhitungan parameter yang selanjutnya akan digambarkan dalam bentuk kurva karakteristik yang dapat dipergunakan sebagai gambaran kapasitas dari mesin pendingin. Pada mesin pendingin yang dibuat, dilakukan perubahan pada bagian saluranrefrigeran yaitu penambahan pipa aliran refrigeran dari kompresor menuju langsungke evaporator, kemudian dipasang katup solenoid pada pipa tersebut. Pipatambahan dan katup solenoid ini digunakan untuk mengalirkan refrigeranbertemperatur tinggi menuju evaporator yang berfungsi untuk proses pelepasan eskristal dari pipa-pipa evaporator. Katup solenoid pada alat pengujian inidikendalikan oleh arus listrik. Ketika proses pendinginan berjalan, katup solenoidakan terutup. Lalu ketika proses pelepasan es berjalan, posisi katup solenoid akanterbuka. Pada umumnya katup solenoid digunakan pada mesin khusus pembuat eskristal.Berdasarkan hasil pengujian dan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh nilaimassa es kristal maksimal yang didapat sebesar 258,3 gram pada pendinginanselama 24 menit. Sedangkan dimensi es kristal maksimal yang dicapai adalahpanjang rata-rata 4 cm dan diameter rata-rata 3 cm. Kemudian kapasitas optimalmesin pendingin yang dicapai sebesar 0,67 kilogram per jam dengan lama pendinginan 16 menit per satu siklus pendinginan.
Kata Kunci : Es kristal, evaporator, pembekuan, pendinginan, waktu optimal.
No copy data
No other version available