Text
Pengaruh variasi suhu terhadap mutu abon ikan ekonomis rendah selama penyimpanan
Sumatera Selatan memiliki ikan non ekonomis yang kurang diminati di
pasaran dan sering dibuang begitu saja. Walaupun demikian, ikan non ekonomis
masih mengandung gizi yang dapat digunakan sebagai sumber bahan pangan yang
bermanfaat dengan nilai ekonomis tinggi. Ikan non ekonomis tersebut adalah ikan
palau (Osteochilus vittatus) dan ikan motan (Thynnichthys thynnoides). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perubahan mutu selama penyimpanan dengan
berbagai variasi suhu terhadap karakteristik kimia dan sensoris abon ikan motan
dan ikan palau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai Juni
2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan
Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor dan dua kali
pengulangan. Faktor perlakuan terdiri dari suhu penyimpanan (40 oC, 50 oC , dan
60 oC) dan waktu penyimpanan (7, 14, 21 dan 28 hari). Parameter yang diamati
yaitu karakteristik kimia dan sensoris. Hasil penelitian menunjukkan interaksi
antara suhu penyimpanan dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata
terhadap nilai aw (activity water) dan total mikroba sedangkan terhadap parameter
kenampakan dan aroma pada sensori berpengaruh nyata. Berdasarkan hasil
analisa sidik ragam (P > 0,05) menunjukan bahwa perlakuan suhu penyimpanan
40 oC; 50 oC; dan 60oC tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar lemak,
kadar protein dan kadar karbohidrat abon ikan motan dan ikan palau selama
penyimpanan 28 hari sedangkan terhadap kadar abu berpengaruh nyata.
Berdasarkan pengujian sensoris, rata-rata skor kenampakan, aroma, rasa dan
tekstur adalah berkisar 7, yang artinya masih dapat diterima oleh panelis
No copy data
No other version available