Text
Sistem pengambilan keputusan dalam pemilihan bank sebagai tempat menabung dengan metode analytical hierarchy process (AHP) (Studi Kasus: Kelurahan 30 Ilir, Palembang)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi kriteria dan alternatif
serta mengetahui perbedaan preferensi masyarakat Kelurahan 30 Ilir dan Kelurahan
Lebung Gajah dalam memilih Bank BUMN sebagai tempat menabung. Responden
penelitian berjumlah 68 orang yang tersebar di 60 RT. Pengambilan sampel dilakukan
secara proporsional berdasarkan jenis pekerjaan. Kriteria yang digunakan dalam
pemilihan bank yaitu suku bunga, saldo minimum, multifungsi ATM, keamanan
transaksi dan hadiah dengan alternatif bank yang dipilih BNI, BRI, Bank Mandiri
dan BTN. Untuk mengetahui prioritas masing-masing kriteria dan alternatif
digunakan metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif bank yang
paling diminati masyarakat sebagai tempat menabung adalah BNI (39,88%),
kemudian BRI (28,12%), Bank Mandiri (21,59%) dan BTN (10,84%). Selanjutnya,
kriteria yang paling dipertimbangkan masyarakat Kelurahan 30 Ilir dalam memilih
bank sebagai tempat menabung adalah keamanan transaksi (29,82%), kemudian saldo
minimum (22,06%), multifungsi ATM (21,07%), suku bunga (19,37%) dan hadiah
(8,15%). Terdapat kesamaan preferensi masyarakat Kelurahan 30 Ilir dan Kelurahan
Lebung Gajah dalam memilih bank sebagai tempat menabung, yaitu keamanan
transaksi merupakan kriteria yang paling dominan dan hadiah merupakan kriteria
yang kurang diminati masyarakat. BTN merupakan bank yang kurang diminati
masyarakat di dua kelurahan tersebut.
No copy data
No other version available