Text
Pengaruh rasio C/N berbeda dari campuran nanas, air cucian beras dan gula pada pemeliharaan Ikan Lele (Clarias Sp.) sistem bioflok
Teknologi bioflok membutuhkan sumber karbon sebagai pembentuk bioflok. Campuran nanas, air cucian beras dan gula merupakan bahan yang mudah diperoleh, relatif murah, dan mengandung karbon yang berpotensi digunakan pada sistem bioflok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran antara buah nanas, cucian air beras (air leri), dan gula dengan dosis berbeda pada media pemeliharaan benih ikan lele dengan system bioflok. Pemeliharaan ikan dilakukan indoor selama 30 hari yaitu pada bulan April – Mei 2016 di Perumahan Yusuf Halim, Pondok Ijo, Jl. Lintas timur KM 32 Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan dengan tiga ulangan yaitu pemberian sumber karbon molase dengan Rasio C/ N 15 (P0), pemberian sumber karbon campuran buah nanas, air cucian beras dan gula dengan rasio C/N 10 (P1), pemberian sumber karbon campuran buah nanas, air cucian beras dan gula dengan rasio C/ N 15 (P2), dan pemberian summber karbon campuran buah nanas, air cucian beras dan gula dengan rasio C/N 20 (P3). Parameter yang diamati yaitu kelangsungan hidup, pertumbuhan, efisiensi pakan dan kualitas air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Pemberian campuran nanas, air cucian beras dan gula pada perlakuan P2 dengan rasio C/N 15 sebagai sumber karbon bagi bioflok merupakan perlakuan terbaik karena dapat mempertahankan kualitas air media pemeliharaan, menghasilkan kelangsungan hidup yang lebih tinggi, pertumbuhan ikan lele serta efesiensi pakan tinggi selama pemeliharaan dan dapat mengantikan molase sebagai sumber karbon dengan mencapai hasil yang lebih baik.
No copy data
No other version available