Text
Karakteristik personal, sosioekonomi, pendidikan dan budaya yang berhubungan dengan preferensi pangan pada kelompok usia remaja menengah di kabupaten Ogan Ilir
Masalah pangan dan gizi merupakan masalah yang kompleks dan saling berkaitan serta disebabkan oleh faktor yang beragam, salah satunya adalah faktor konsumsi pangan. Preferensi pangan merupakan derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi ini akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan. Preferensi dapat mempengaruhi pemilihan makanan seseorang dan pola konsumsi, yaitu frekuensi, asupan zat gizi dan kecukupan diet. Berdasarkan penelitian terdahulu, preferensi makanan pada remaja umumnya tidak sesuai dengan makanan sehat dan preferensi pangan remaja merupakan titik kritis yang menentukan preferensi pangan saat dewasa. Oleh sebab itu penelitian mengenai preferensi pangan remaja dan berbagai faktor yang mempengaruhinya penting untuk dilakukan. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional.Sampel penelitian adalah siswa SMA N 1 Inderalaya dan SMA N 1 Inderalaya Selatan yang berjumlah 167 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Data mengenai preferensi pangan didapatkan dengan menggunakan food checklist dan skala hedonik 1-5. Hasil penelitian menunujukkan 61,1% responden memiliki preferensi pangan baik. Analisis hubungan antar variabel menggunakan Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara food familiarity dengan preferensi pangan (p value= 0,000). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya (p value= 0,294), food neophobia (p value= 0,055), persepsi body image (p value= 0,410), uang saku (p value= 0,439), pengetahuan gizi (p value= 0,278) dan tabu makanan (p value= 0,057) terhadap preferensi pangan. Perlu dilakukan intervensi dari berbagai pihak untuk meningkankan preferensi pangan pada kelompok usia remaja menengah agar konsumsi lebih beragam
No copy data
No other version available