Text
Formulasi dan optimasi tablet sistem gastroretentif ekstrak daun petai (parkia speciosa hassk.) menggunakan kombinasi hpmc-k4m dan carbopol®934p dengan desain faktorial
Tukak peptik adalah luka yang dapat terjadi pada lambung dan usus halus
bagian atas dengan prevalensi 6 – 15% terutama pada usia 20 – 50 tahun. Obatobatan sintetis masih menjadi pilihan utama dalam pengobatan, namun ada
banyak tanaman yang diketahui berkhasiat sebagai obat antitukak. Salah satu
tanaman yang berkhasiat sebagai antitukak adalah petai (Parkia speciosa). Daun
petai dapat diformulasi menjadi tablet floating-mucoadhesive dengan polimer
HPMC-K4M dan Carbopol®934P, sehingga pelepasan obat tertarget di saluran
pencernaan atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi
polimer terhadap kekerasan, kerapuhan, floating lag time, floating time, swelling
index, mucoadhesion time, dan profil disolusi tablet. Hasil pengujian dianalisis
dengan Design-Expert® version 10 sehingga didapatkan formula optimum.
Analisis dengan FTIR juga dilakukan untuk mengetahui interaksi kimia antar
komponen tablet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi HPMC-K4M
dan Carbopol®934P menurunkan tebal, diameter, nilai indeks kerapuhan, floating
lag time, mucoadhesion time, dan DE360 tablet, namun meningkatkan bobot, nilai
kekerasan, floating time, dan swelling index tablet. Konsentrasi HPMC-K4M dan
Carbopol®934P untuk menghasilkan tablet floating-mucoadhesive EEDP yang
optimum berturut-turut adalah 188,387 mg dan 100 mg. Tidak terjadi interaksi
kimia antara HPMC-K4M, Carbopol®934P, EEDP dan komponen tablet yang lain
yang mengubah gugus fungsi EEDP, sehingga EEDP dalam tablet diharapkan
dapat tetap berperan sebagai zat antitukak.
No copy data
No other version available