Text
Relokasi Parameter Gempabumi Menggunakan Metode Geiger (Studi Kasus: Gempabumi Sumatera Barat, September 2014)
Sumatera Barat merupakan salah satu daerah rawan gempabumi yang ditandai
dengan tingginya frekuensi kegempaan. Hal ini dikarenakan adanya zona
subduksi, Sesar Mentawai, dan patahan aktif di sepanjang Pulau Sumatera.
Penentuan lokasi gempa dapat diketahui melalui beberapa parameter gempa,
diantaranya: episenter, hiposenter, waktu terjadi gempa, serta magnitudo. Namun
adakalanya lokasi gempa ini tidak sesuai dengan titik kejadian sebenarnya. Hal ini
dikarenakan singkatnya waktu penentuan lokasi gempa pada saat gempa itu
terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan relokasi terhadap parameter gempabumi
agar diperoleh posisi gempa yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan data
kejadian gempabumi pada September 2014 yang terjadi di Sumatera Barat dengan
koordinat 10LU-20LS dan 990BT–1010BT. Metode relokasi yang digunakan
adalah metode Geiger dengan menggunakan waktu tiba gelombang-P dan model
kecepatan ID IASP91. Berdasarkan hasil perhitungan, posisi episenter mengalami
pergeseran sebesar 00-0.070 (0-7km) pada posisi bujur dan 00-0.090 (0-9 km) pada
posisi lintangnya. Sedangkan kedalaman hiposenter mengalami pertambahan
sebesar 3-15 km dari kedalaman awalnya.
No copy data
No other version available