Text
Analisis Hubungan Biaya Pemompaan terhadap Volume Pemompaan Air Melalui Model Regresi Linear pada Sump Pit 1 Barat Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero),Tbk
Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penambangan batubara adalah PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim, dengan metode penambangan yang digunakan adalah metode surface mining, sehingga membentuk cekungan yang akan terisi oleh air. Air yang masuk harus dikeluarkan dengan sistem pemompaan sehingga diperlukan anggaran biaya untuk pemompaan dan pengeringan sump. Berdasarkan data Satuan Perencanaan Penirisan Tambang PT. Bukit Asam (Persero), Tbk desember 2014, lokasi tambang pit 1 barat Banko Barat memiliki daerah tangkapan hujan (catchment area) seluas 70,67 Ha dan intensitas curah hujan 15,81 mm/jam, dan lamanya hujan 4,6 jam setiap harinya maka volume air yang masuk kedalam sump yaitu 46.261 m3 setiap harinya. Sistem pemompaaan yang diterapkan pada lokasi tambang pit 1 barat Banko
Barat adalah sistem paralel dengan menggunakan 3 pompa sulzer 385kW engine non submersible dengan debit aktual rata-rata 12 m3/menit dan jam operasi pompa 21 jam per hari. Volume aktual air yang dapat dikeluarkan sebesar 45.360 m3 per hari dengan volume yang masuk 34.520,61 m3 setiap harinya, maka system pemompaan di pit 1 barat Banko Barat sudah cukup bagus untuk memompakan air didalam sump tanpa harus menambah jumlah pompa. Biaya yang dibutuhkan untuk memompakan air pada sump pit 1 barat Banko Barat sebesar Rp 1.916.372, 97/jam dengan persamaan regresi linear biaya terhadap fungsi volume pemompaan menggunakan software SPSS adalah Tc = 751,658V + 9,42, sehingga biaya yang dibutuhkan untuk mengeringkan volume sump sebesar 141.062,93 m3 adalah Rp 106.031.089
No copy data
No other version available