Text
Konsentrasi logam berat timbal (pb) dalam sedimen di muara sungai Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Muara Sungai Banyuasin merupakan bagian dari Kabupaten Banyuasin
dan Selat Bangka yang merupakan kawasan strategis dalam pengembangan
kawasan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam
berat Pb (Timbal) pada ukuran sedimen yang berbeda dan pengaruh kondisi
parameter fisika kimia di dekat dasar perairan serta pengaruh jenis fraksi terhadap
konsentrasi terhadap logam berat Pb (Timbal) di Muara Sungai Banyuasin.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September-Desember 2014. Metode
yang digunakan untuk mengetahui kandungan logam berat adalah Atomic
Absorption Spectrophotometry (AAS) sedangkan metode yang digunakan untuk
mengetahui fraksi sedimen adalah pengayakan dan pemipetan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kandungan logam berat Pb berkisar antara 5,3-25,1 mg/kg.
Berdasarkan Ketetapan Swedish Environmental Protection Agency (SEPA) dan
standar Lingkungan Ontario Canada (LOC) kandungan logam berat Pb masih
dalam kategori rendah dan tidak ada pengaruh, tetapi berdasarkan ketetapan
United State Environmental Protection Agency (USEPA) konsentrasi logam Pb
(Timbal) di Muara Sungai Banyuasin masuk kategori tercemar berat. Kandungan
logam berat tertinggi terdapat di Stasiun III yang memiliki jenis fraksi sedimen
berlempung (clay) dengan nilai konsentrasi logam berat Pb 25,1 mg/kg sedangkan
kandungan logam berat terendah terdapat di Stasiun IX yang memiliki jenis fraksi
sedimen berpasir (sand) dengan nilai konsentrasi logam berat Pb 5,3 mg/kg.
Secara bersama sama parameter fisika kimia pH, DO (Dissolved Oxygen),
salinitas dan suhu tidak berpengaruh signifikan terhadap kandungan konsentrasi
logam berat Timbal (Pb) sedangkan jenis fraksi dari sedimen secara bersamasama mempengaruhi nilai konsentrasi logam berat Pb di Muara Sungai
Banyuasin. Berdasarkan nilai mean, median, sorting, skewness dan kurtosis
semakin kecil ukuran fraksi memiliki daya ikat yang kuat terhadap logam berat
dan menyebabkan nilai konsentrasi logam berat meningkat. Hal ini disebabkan
kuatnya daya ikat logam berat terhadap fraksi lempung (clay).
No copy data
No other version available