The Sriwijaya University Library

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Login
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Analisis perbandingan penggunaan pasir pantai, pasir darat, dan pasir sungai terhadap kinerja dari Perkerasan Lentur Lataston Wearing Course (Hrs-Wc) dengan menggunakan Metode Marshall

Text

Analisis perbandingan penggunaan pasir pantai, pasir darat, dan pasir sungai terhadap kinerja dari Perkerasan Lentur Lataston Wearing Course (Hrs-Wc) dengan menggunakan Metode Marshall

Brian Roynaldo - Personal Name;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan datangnya sehingga struktur bangunan harus direncanakan tahan terhadap beban gempa. Struktur baja sangat baik perilakunya saat diberi beban gempa karena sifat baja yang ductile. Dalam perencanaan, sambungan pada struktur baja biasanya diasumsikan sendi atau jepit, nyatanya sulit untuk membuat kondisi sambungan sendi atau jepit di lapangan. Asumsi semi-rigid lebih cocok untuk sambungan baja. Variasi sambungan baja juga beragam, sehingga pemilihan sambungan baja yang paling baik akan sulit. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang sambungan baja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui metode analisis struktur bangunan baja semirigid dan mengetahui jenis sambungan yang mempunyai kapasitas energi disipasi dan kekakuan paling besar. Model struktur yang digunakan dalam analisis struktur adalah model 2D yaitu struktur portal satu tingkat dengan satu bentang. Model sambungan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu double web-angle disingkat dwa, top and seat-angle without double web-angle disingkat tsawodwa, top and seatangle with double web-angle disingkat tsawdwa, extended end-plate without column stiffeners disingkat eepwocs dan t-stub disingkat ts. Analisis struktur dilakukan dengan dua model yaitu model garis dan model solid. Model solid digunakan untuk mengetahui perilaku sambungan saat diberikan beban gempa siklik sedangkan model garis digunakan untuk verifikasi keakuratan model solid. Hasil penelitian ini yaitu struktur eepwocs memiliki kekakuan paling besar sedangkan dwa memiliki kekakuan paling kecil. Dalam kaitannya dengan penyerapan energi gempa, sambungan dwa memiliki kapasitas energi disipasi yang paling besar sebesar 80.364,853 Joule sedangkan eepwocs memiliki kapasitas energi disipasi yang paling kecil sebesar 4.451,454 Joule.


Availability

No copy data

Detail Information
Series Title
-
Call Number
-
Publisher
Inderalaya : Fak. Teknik., 2016
Collation
xi, 75 hlm. : ilus.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
energi disipasi
semi-rigid
gempa
sambungan
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

The Sriwijaya University Library
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search