Text
Hubungan kerapatan mangrove terhadap kelimpahan kepiting bakau (scylla sp) dengan penggunaan bubu lipat sebagai alat tangkap di sungai bungin Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
Mangrove merupakan ekosistem yang kompleks yang memiliki fungsi sebagai area pengasuhan dan habitat dari berbagai macam ikan, udang, kerang-kerangan, dan kepiting. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kerapatan mangrove dan kelimpahan kepiting bakau (Scylla sp) di Sungai Bungin dan mengetahui hubungan antara kerapatan mangrove terhadap kelimpahan kepiting. Hasil penelitian menunjukan tingkat kategori kerapatan mangrove termasuk jarang, kerapatan tertinggi berada pada stasiun 5 dengan kerapatan sebesar 900 ind/ha dan terendah pada stasiun 2 dan 6 dengan kerapatan sebesar 600 ind/ha. Jenis mangrove yang mendominasi yaitu Avicennia alba. Sedangkan untuk kelimpahan kepiting tertinggi berada pada stasiun 1 sebesar 675 ind/100m2 dan terendah berada pada stasiun 3 yang sama sekali tidak ditemukan kepiting. Hubungan kerapatan mangrove terhadap kelimpahan kepiting bakau menghasilkan persamaan Y = 68,459x - 19245 dengan Rsquare didapatkan sebesar 0,1247 atau 1,25 % yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas (X/ kerapatan mangrove) dan 98,75 % yang dapat dijelaskan oleh faktor lain. Hasil Rsquare yang di dapat menunjukan bahwa kerapatan mangrove yang tinggi akan menyebabkan kelimpahan kepiting bakau yang tinggi.
No copy data
No other version available