Text
Perancangan Autoclave Scale Up pada proses sterilisasi produk Udang Segar
Kloramfenikol adalah salah satu senyawa antibiotik, zat pengawet yang merupakan bahan tambahan yang dilarang untuk dikonsumsi dalam pangan terutama produk udang segar ekpor. Salah satu cara untuk menghindari zat pengawet tersebut, maka dibutukan proses sterilisasi dengan cara fisik yaitu penguapan bertekanan tinggi menggunakan karbon dioksida (????????2) superkritis. Proses sterilisasi untuk karbon dioksida (????????2) superkritis adalah dengan cara menggunakan media autoclave, dimana autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi atau mereduksi suatu bahan atau benda yang bersifat merugikan yaitu dengan uap panas bersuhu dan bertekanan tinggi. Dikarenakan beban yang digunakan dalam
mereduksi kloramfenikol tersebut adalah tekanan dan temperatur tinggi, maka dibutuhkan alat dalam hal ini autoclave, yang tahan akan beban yang diberikan pada saat mereduksi zat pengawet tersebut. Jadi dalam merancang desain dan konstruksi autoclave, tahap awal yang dilakukan adalah mendefinisikan fungsi dan kapasitas operasi. Fungsi dan kapasitas operasi akan menentukan dimensi awal autoclave tersebut, ditambah dengan tekanan dan temperatur kerjanya, perancangan yang dilakukan akan dibebani tekanan superkritis karbon dioksida 73,83 bar dan temperatur 31,1 ℃. Pada perancangan ini autoclave dirancang menyerupai dari bejana tekan horizontal, maka perhitungan yang digunakan adalah perhitungan perancangan pada bejana tekan. Dalam penelitian ini, perhitungan kekuatan dari struktur autoclave dilakukan dengan metode kuantitatif, yaitu dengan menggunakan perhitungan analitik, dan numerik, serta melakukan optimasi pada perancangan. Metode kuantitatif yang digunakan adalah untuk mengalisis distribusi tegangan pada autoclave, beban termal pada autoclave serta pemodelan dengan bantuan software autodesk inventor 2016. Perhitungan perancangan pada autoclave
dimulai dengan ketebalan pelat 16 mm, begitu juga dengan perhitungan numeric yaitu tebal pelat 16 mm. Dari perhitungan analitik maupun numerik, kemudian dilakukan optimasi terhadap tebal pelat yang digunakan. Perhitungan optimasi pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal optimum yang dapat digunakan pada perancangan, sehingga bahan yang digunakan sesuai dengan fungsi dan kapasitas dari operasi, dimana tebal pelat dimulai dari 16 mm, 14 mm, 12 mm, dan 10 mm. Pada perancangan autoclave, pemodelan yang dilakukan pada penelitian ini, adalah melakukan fungsi dari rekayasa engineering, yaitu memodelakan struktur menyerupai dengan kondisis nyata dari perancangan ataupun menyerupai kondisi pada saat operasi. Pada pemodelan dilakukan berupa simulasi pada perancangan sehingga dapat mengetahui distribusi tegangan ataupun konsentrasi tegangan serta perpindahan yang terjadi pada struktur, sehingga kegagalan yang terjadi pada saat kondisi aktual dapat dihindari. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak software autodesk inventor 2016 dimana perangkat lunak yang digunakan berbasis elemen hingga. Analisis dalam bentuk elemen hingga yaitu untuk melakukan pendekatan nilai dari perhitungan lebih akurat dan lebih sederhana. Berdasarkan hasil perancangan, metode kuantitatif autoclave dinyatakan aman, dan melalui software autodesk inventor 2016 autoclave juga dinyatakan aman, namun terdapat konsentrasi tegangan pada tutup autoclave dan dinding autoclave.
No copy data
No other version available