Text

Pengujian tarik dan struktur mikro membran Polyvinylidene Flouride

---

Penilaian

---

Bumi kita terdiri dari 97,5% air, namun hanya 2,5% yang layak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pentingnya ketersediaan air bersih menjadi kendala tersendiri bagi kota-kota besar seperti Jakarta, Palembang, Bandung bahkan dibeberapa negara maju didunia dengan tingkat perekonomian dan perindustrian yang tinggi (Sri Redjeki, 2011). Kontaminasi mikrobiologi dari beberapa sumber air yang ada pada saat ini sangat menghawatirkan untuk umum, menurut beberapa peneliti, ada berbagai spesies bakteri yang tersedia dalam air murni serta air limbah (Bonnélye et al, 2008). Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait penyaringan air dengan menggunakan teknologi membran dengan polimer Polyvinyilidene Fluoride agar mampu memperbaiki kualiatas air bersih yang telah menjadi kendala tersendiri di daerah, di perkotaan dan beberapa negara
Metodologi penelitian ini dimulai dengan mencari, mempelajari serta memahami studi literatur berupa jurnal-jurnal atau karya tulis ilmiah yang telah ada agar mendapatkan suatu pembelajaran baru dari penelitian sebelumnya. pada pembuatan membran Polyvinylidene Fluoride menggunakan bahan polimer Polyvinylidene Fluoride yang berbentuk butiran dengan menggunakan pelarut N,N-Dimethylformamide yang dicampurkan. Pada pembuatan membran menggunakan tiga fraksi komposisi yaitu 15%, 17.5% dan 20% serta menggunakan metode cetakan flat Sheet untuk mencetak membran Polyvinylidene Fluoride
Kemudian setelah mendapatkan jurnal dan karya tulis ilmiah penelitian dilanjutkan dengan melakukan sejumlah persiapan yaitu pengumpulan bahan uji. Seperti polimer Polyvinylidene Fluoride dan pelarut N,N-Dimethylformamide
Setelah mendapatkan beberapa bahan tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan membran pada setiap fraksi yang berbeda yaitu 15%, 17.5% dan 20 %, membran dicampurkan sesuai dengan fraksi nya masing lalu diaduk menggunakan Magnetic Stirrer hingga campuran terlihat homogen. setelah campuran terlihat homogen lalu dilanjutkan dengan proses pencetakan dengan plat kaca dan lakban sebagai cetakan membran. Selesai dicetak membran dan campuran terlihat merata di cetakan, campuran direndam dalam bak koagulasi yang telah diisi air. Pada saat perendaman akan terbentuk lapisan membran yang terbentuk pada saat perendaman. Setelah membran terbentuk cetakan diangkat dan dimasukkan kedalam tabung desikator agar kadar airnya berkurang.
Untuk mengetahui sifat mekanik serta morfologi dari membran Polyvinylidene Fluoride maka dilakukan pengujian tarik dan pengujian struktur mikro pada beberapa sampel membran. Untuk pengujian tarik, sampel membrane yang digunakan terdiri dari tiga sampel pada setiap fraksi komposisi, sehingga jumlah seluruh sampel terdiri dari sembilan sampel. Pengujian tarik pada setiap sampel menggunakan alat uji tarik Adhesion Tearing Strenght Tester. Pada pengujian struktur mikro menggunakan alat Scanning Electron Microscopy (SEM) yang digunakan untuk melihat ukuran pori, void dan ikatan pori pada lapisan membran
Hasil dari beberapa pengujian membran dimasukkan kedalam tabel dan gafik untuk pengujian tarik dan berupa gambar morfologi membran untuk pengujian struktur mikro. Pada pengujian tarik dari beberapa sampel fraksi komposisi terlihat peningkatan kekuatan dari sampel yang diuji. Pada sampel dengan fraksi komposisi 15% memiliki nilai uji tarik rata-rata sebesar 213.6140 KPa. Pada fraksi komposisi 17.5% nilai rata-rata pengujian tarik mengalami peningkatan dengan nilai uji tarik sebesar 241.6358 KPa, lalu untuk fraksi komposisi 20% nilai rata-rata uji tarik juga meningkat dengan nilai uji tarik sebesar 312.2881 KPa. Peningkatan nilai uji tarik ini disebabkan karena peningkatan komposisi PVDF yang ada dalam larutan yang menyebabkan semakin banyak jumlah partikel yang terdistribusi secara merata membuat membran pvdf yang terbentuk memiliki pori yang lebih rapat dan juga sebaliknya (Margiyani, dkk 2014). Untuk hasil pengujian struktur mikro juga juga terlihat perbedaan ukuran pori dari ketiga fraksi komposisi membran. Pada fraksi komposisi 15% ukuran diamater pori membran berkisar 550.1 nm sampai 660.1 nm dengan struktur membran yang rapat akan teteapi, padafraksi ini terbentuk juga semacam void atau lubang pada lapisan membran. Untuk fraksi komposisi 17.5% ukuran diameter meningkat dengan nilai diameter pori dari 1100 μm sampai 1430 μm struktur pada membran terlihat rapat dan memiliki ikatan pori yang tampak sama. Pada fraksi ini tidak terlihat void atau lubang pada membran . pada fraksi komposisi 20% ukuran pori yang terbentuk memiliki diameter yang bervariasi dari yang terkecil dengan nilai 752.8 nm hingga ukuran yang paling besar yaitu 1.506 μm struktur pada membran saling mengikat satu sama lain namun ikatan pada porinya memiliki ukuran diameter yang berbeda. Dari hasil penelitian dan pengujian dapat disimpulkan bahwa makin besar fraksi komposisi dari membran yang dibuat maka akan berpengaruh pada peningkatan nilai uji tarik dan ukuran diamater pori dari lapisan membran dan juga semakin kecil potensi void atau lubang yang dihasilkan. Pada pengujian tarik dengan menggunakan
Adhesion Tearing Strenght Tester didapat nilai terbaik pada fraksi komposisi 20% dengan nilai uji tarik 374.4274 KPa. Untuk pengujian struktur mikro didapat hasil terbaik pada fraksi komposisi 20% dengan ukuran pori dan ikatan yang lebih bervariasi serta lapisan membran yang tidak terbentuk void atau lubang.

---

Availability

No copy data

Detail Information

Series Title

-

Call Number

-

Publisher

Inderalaya : Fak. Teknik., 2017

Collation

xvi, 25 hlm. : ilus.

Language

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Classification

NONE

Content Type

-

Media Type

-

Carrier Type

-

Edition

-

Subject(s)

Uji struktur mikro
Polyvinylidene Fluoride
polimer, uji tarik

Specific Detail Info

-

Statement of Responsibility

-

Other version/related

File Attachment

Comments

---

You must be logged in to post a comment