Text
Bioremediasi limbah spent bleaching earth (sbe) menggunakan onsorsium bakteri lipolitik indigen dengan penambahan nutrien dan bulking agent
Limbah Spent Bleaching Earth (SBE) merupakan limbah padat yang dihasilkan
dari proses bleaching CPO mengandung residu minyak 20-30%. Tingginya
kandungan residu minyak dalam limbah SBE menyebabkan bahaya apabila
limbah SBE terpapar ke lingkungan. Bioremediasi adalah salah satu cara yang
dapat digunakan untuk mengelolah limbah SBE. Proses bioremediasi akan lebih
efektif apabila dilakukan secara konsorsium menggunakan bakteri lipolitik
indigen sebagai agent biologis yang kinerjanya dapat dioptimalkan dengan
penambahan nutrien dan bulking agent.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing rasio
nutrien (C:N:P:K), konsentrasi bulking agent (%), waktu (minggu), interaksi rasio
nutrien (C:N:P:K), konsentrasi bulking agent (%) dan waktu terhadap persentase
degradasi minyak pada limbah SBE, serta mengetahui waktu yang dibutuhkan
untuk menurunkan kadar minyak hingga 1% pada limbah SBE.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan Desember
2015. Bioremediasi limbah SBE dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.
Penelitian ini meliputi peremajaan bakteri lipolitik, pembuatan kultur campur,
pembuatan kurva standar, proses bioremediasi, analisis data dan pengamatan.
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) berpola faktorial, dengan 3 faktor, yaitu Rasio Nutrien (C:N:P:K) terdiri
dari 4 taraf (n0: tanpa nutrien; n1: 100:10:1:0,1; n2: 100:5:1:0,1), konsentrasi
Bulking Agent (%) terdiri dari (b0 : 0%; b1: 5%; b2: 10%; b3: 15%), dan Waktu
(minggu) terdiri dari 4 taraf (w1: minggu ke-1; w2: minggu ke-2; w3: minggu ke-3;
w4: minggu ke-4). Masing-masing perlakuan memiliki ulangan yang tidak sama,
dan didapat 48 kombinasi perlakuan.Variabel pengamatan pada penelitian ini
adalah jumlah sel bakteri (CFU/gram), persentase degradasi minyak, dan pH ratarata.
Data berupa jumlah sel bakteri, persentase degradasi minyak, dan pH
dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) pada program
Software Statistica 8. Apabila hasil Analisis Varian menunjukkan hasil yang
ix Universitas Sriwijaya
signifikan kemudian dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test
(DNMRT) dengan α 0,05. Analisis regresi sederhana digunakan untuk
memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar minyak pada
limbah SBE hingga 1%, dan untuk mengetahui kontribusi pengaruh perlakuan
Rasio Nutrien (C:N:P:K) konsentrasi Bulking Agent (%), dan Waktu (minggu)
terhadap persentase degradasi minyak pada limbah SBE digunakan analisis regresi
berganda.
Hasil uji potensi pada penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan rasio nutrien
(C:N:P:K) yang mampu mendegradasi minyak paling optimum adalah pada
perlakuan tanpa nutrien yang mampu mendegradasi minyak sebesar 98,67%, dan
konsentrasi bulking agent yang mampu mendegradasi minyak paling optimum
terdapat pada konsentrasi bulking agent 15% yang dapat mendegradasi minyak
sebesar 98,67%. Interaksi tanpa nutrien dan konsentrasi bulking agent 15% adalah
interaksi paling optimal yang mampu mendegradasi minyak sebesar 98,67%
dalam waktu 4 minggu. Konsentrasi bulking agent memiliki kontribusi paling
besar terhadap persentase degradasi minyak yakni sebesar 51,88%, dibandingkan
perlakuan rasio nutrien (C:N:P:K) yang menunjukkan kontribusi sebesar 48,12%.
Waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar minyak hingga 1% pada proses
bioremediasi limbah SBE diprediksi berlangsung selama 35 hari.
Kata Kunci : Bioremediasi, limbah spent bleaching earth (sbe), konsorsium,
bakteri lipolitik indigen, nutrien, bulking agent.
No copy data
No other version available