The Sriwijaya University Library

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Login
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Faktor yang berhubungan dengan balita pendek (stunting) di Wilayah Kerja Puskesmas Perangai Kecamatan Merapi Selatan Kabupaten Lahat

Text

Faktor yang berhubungan dengan balita pendek (stunting) di Wilayah Kerja Puskesmas Perangai Kecamatan Merapi Selatan Kabupaten Lahat

Mulawarman - Personal Name;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Penilaian masalah balita pendek (Stunting) sebagai masalah kesehatan masyarakat di suatu wilayah apabila prevalensi gizi pendek (stunting) di atas 20% yang telah disepakati secara universal. Hasil survey PSG tahun 2013 prevalensi balita pendek (stunting) di wilayah kerja Puskesmas Perangai sebesar 35,9 %. Tujuan penelitian ini Untuk mengidentifikasi beberapa Faktor yang berhubungan dengan balita pendek (stunting) di wilayah kerja puskesmas Perangai Kecamatan Merapi Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informasi diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap 7 informan dan 2 informan lainnya, serta telaah dokumen. Analisis data yang digunakan content analysis. Uji Validitas melalui triagulasi sumber, metode dan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu memiliki tingkat pendidikan rendah. Ibu bekerja sebagai petani. Jumlah anggota keluarga ≥ 4 orang mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pangan di dalam keluarga. Dukungan Keluarga terhadap pola konsumsi balita sangat kurang. Pemberian makanan tambahan balita ada yang tepat waktu, terlalu dini dan terlalu lambat. Tidak ada pantangan budaya gizi untuk balita. Frekuensi makan balita 2xsehari, 3xsehari dan 4xsehari. Pola penyajian makanan tidak sesuai dengan gizi seimbang. Ibu mengalami kesulitan mendapatkan pangan berupa hewani, nabati dan buah-buahan. Balita sering mengalami sakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ringan dan pernah mengalami sakit diare. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dukungan keluarga, pemberian makanan tambahan, pola konsumsi, penyakit ISPA dan diare merupakan faktor penyebab kejadian balita pendek (stunting), sedangkan budaya gizi bukan merupakan penyebab masalah balita pendek (stunting) di wilayah Puskesmas Perangai.


Availability

No copy data

Detail Information
Series Title
-
Call Number
-
Publisher
Inderalaya : Fak. Kesehatan Masyarakat., 2015
Collation
xv, 83 hlm. : ilus.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Keluarga
Ibu
Balita stunting
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

The Sriwijaya University Library
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search