Text
Analisis perencanaan program dan anggaran kesehatan ibu dan anak di Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat
Menurut data profil kesehatan jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lahat tinggi sepanjang tahun 2008-2012, yakni 7 kasus, 9 kasus, 4 kasus, 4 kasus dan 13 kasus, sedangkan kematian bayi yakni 54 kasus, 9 kasus, 52 kasus, 2 kasus dan 62 kasus. Capaian kinerja program masih dibawah target pada tahun 2012 dan 2013, serta komposisi anggaran lebih dominan pada belanja tidak langsung yakni 53% dan 47% belanja langsung. Komposisi belanja langsung lebih didominasi oleh belanja modal, fisik sarana dan prasarana sehingga berdampak pada kurangnya biaya untuk kegiatan program, hal ini dapat dilihat dari anggaran untuk KIA tahun 2012 sebesar Rp.135.570.000 atau 0,45% dari total belanja langsung. Sedangkan tahun 2013 sebesar Rp.192.490.000 atau 0,54%. Penelitian ini bertujuan mendapakan informasi tentang fenomena perencanaan dan penganggaran program KIA pada dinas kesehatan, yang meliputi proses perencanaan yakni analisis situasi, identifikasi masalah dan prioritas, penentuan tujuan, dan penyusunan rencana kerja, proses penganggaran yakni menentukan sumber daya, mengubah sumber daya dalam bentuk uang, menyusun dan menyajkan anggaran, mengirim dan persetujuan anggaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada 6 informan yang terdiri dari dua orang staf KIA, Kasi Kesehatan Dasar, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan. Triangulasi dilakukan kepada Kassubag Penyusunan Program dan Sekretaris. Hasil penelitian proses perencanaan yaitu analis situasi yang dilakukan belum baik, identifikasi dan prioritas masalah belum mengungkap dan menggali masalah, penentuan tujuan telah mengacu Renstra dan target SPM, penyusunan rencana kerja diketahui tidak dibuat. Proses penganggaran yaitu penentuan sumber daya sudah baik sesuai dengan kebutuhan, mengubah sumber daya dalam bentuk uang sudah baik mengacu pada standar harga, menyusun rencana anggaran dengan cara entri aplikasi SIMDA dan menyajikan dengan format RKA, tahapan pengiriman yakni Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk dibahas oleh TAPD sebelum dibahas bersama DPRD, yang menentukan diterima atau tidaknya adalah kemampuan SDM perencana, ketersediaan dana serta faktor politis.
No copy data
No other version available